Description
Apa itu Sepuluh Firman Allah?
Di dalam Alkitab, hukum-hukum itu ditujukan secara khusus kepada umat Allah. Penyataannya di Gunung Sinai menurut Kitab Keluaran diapit oleh lambang kekaguman—api, asap, dan sangkakala yang nyaring.
David L. Baker memperkenalkan Sepuluh Firman dan kemudian membahas hukum-hukum itu secara satu per satu dalam tiga konteks. Pertama, ia mengamati setiap firman dalam konteks hukum dan budaya Timur Tengah kuno. Selanjutnya, dalam kerangka perjanjian, ia menjelajahi maknanya untuk umat Allah pada zaman Perjanjian Lama. Terakhir, dengan memandang setiap firman dalam konteks masa kini, ia merenungkan tentang bagaimana hukum itu menantang nilai-nilai budaya masyarakat modern dan memberi pengarahan untuk hidup kita sebagai umat Allah pada abad ke-21.
Bagi siapa pun yang mempelajari Alkitab dan etika Kristen—mahasiswa atau awam, dosen atau pendeta—buku ini merupakan panduan yang sangat diperlukan untuk mendalami ”Sepuluh Firman” yang diberikan Allah kepada umat-Nya di Sinai.
Kesaksian Sahabat
David L. Baker membaca 10 Perintah Tuhan dalam konteks Timur Tengah Kuno dan konteks Alkitab, serta merefleksikannya dalam konteks masa kini. Pembacaan demikian sungguh menjadi penolong jemaat Kristen untuk tidak ragu menerapkan 10 Perintah Tuhan dalam konteks Indonesia masa kini.
Pdt. Ir. Armand Barus, Ph.D.—Dosen Biblika STT Amanat Agung
Buku ini mengajak kita menelisik teks-teks Alkitab dalam konteks sejarahnya untuk menyimak pesan Tuhan yang menyapa manusia di abad ke-21. Sungguh memperkaya dan memperdalam pemahaman kita tentang salah satu warisan terkuno yang tak lekang oleh zaman.
Pdt. Anwar Tjen, Ph.D.—Kepala Departemen Penerjemahan LAI
Tentang Penulis:
Dr. David L. Baker adalah dosen Biblika di All Nations Christian College, Ware, Inggris. Sebelumnya ia menjabat sebagai wakil direktur di Tyndale House Cambridge, kemudian menjadi dosen Perjanjian Lama di Trinity Theological College, Perth, Australia. Dia pernah melayani di Indonesia selama lebih dari dua puluh tahun, khususnya di STT HKBP Pematang Siantar dan STT Jakarta. Beberapa karyanya diterbitkan dalam bahasa Indonesia, antara lain: Mari Mengenal Perjanjian Lama; Roh dan Kerohanian dalam Jemaat; Satu Alkitab, Dua Perjanjian; Kekayaan dan Kemiskinan; dan Mari Belajar Bahasa Ibrani.