Dihormati Orang Banyak

20 September 2022,
(Kis. 5:12-16)

”Banyak tanda dan mukjizat dibuat oleh rasul-rasul di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat. Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri dengan mereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak.”

Catatan Lukas ini memperlihatkan kepada kita, orang percaya abad ke-21, para rasul sepertinya memang mengulangi kisah guru mereka. Pelayanan Sang Guru itu terulang kembali. Sebagaimana guru, demikianlah murid-Nya. Bahkan Lukas merasa perlu menceritakan bahwa tak sedikit orang sakit yang berharap sembuh hanya karena terkena bayangan Petrus.

Dinyatakan pula dengan jelas betapa kesatuan yang akrab menjadi ciri dari kehidupan jemaat pertama. Mereka selalu berkumpul di Serambi Salomo. Serambi Salomo adalah tempat Petrus berkhotbah setelah peristiwa penyembuhan si lumpuh di Gerbang Indah. Dan Serambi Salomo juga tempat di mana Yesus bercakap dengan orang Yahudi soal kemesiasan-Nya.

Mengapa Serambi Salomo menjadi tempat pertemuan itu? Bisa jadi para murid hendak memperlihatkan bahwa ajaran yang mereka bawa bukanlah ajaran yang sama sekali baru. Yesus Orang Nazaret, Sang Guru, pusat dari ajaran itu adalah penggenap Taurat. Dia tidak sama sekali menghilangkan Taurat, namun dia menggenapinya. Ada kesinambungan di sini.

Namun, serentak dengan itu, Serambi Salomo berdekatan tempatnya dengan halaman untuk orang bukan Yahudi. Mungkin saja para murid hendak menegaskan bahwa ajaran yang mereka hidupi tak bersikap eksklusif—hanya untuk kalangan sendiri atau Yahudi saja—tetapi juga inklusif. Injil itu untuk semua orang.

Catatan Lukas bahwa kumpulan orang percaya itu dihormati orang banyak memperlihatkan bahwa mereka diakui keberadaannya. Tidak berbuat yang aneh-aneh, bahkan menjawab kebutuhan orang banyak secara umum. Itu jugalah yang bisa kita teladani dari jemaat pertama.

Yoel M. Indrasmoro
Tangan Terbuka Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.