Garami Gawai Kita

Published by Yoel M. Indrasmoro on

”Sejak itu Yesus mulai memberitakan, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!’” (Mat. 4:17). Demikianlah catatan penulis Injil Matius. Kapankah waktunya?

Kapan dan Bagaimana?

Waktunya adalah ketika Yesus mendengar bahwa Yohanes telah ditangkap (Mat. 4:12). Konteks ini menjadi penting. Penyingkiran itu tampaknya hendak memperlihatkan bahwa karya Allah, melalui Yohanes Pembaptis, tidak boleh berhenti. Dan Yesus melanjutkannya.

Perhatikan pula bahwa pesan Yesus orang Nazaret pun sama dengan pesan sepupunya (Mat. 3:2). Dan penyingkiran Yesus itu menjadi berkat bagi daerah Zebulon dan Naftali sebagaimana dinubuatkan Yesaya.

Yesaya menubuatkan: ”Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar” (Yes. 9:1).

Bagaimana rasanya berjalan dalam gelap? Pasti gamang, merasa enggak pasti, dan khawatir. Sejatinya terang itu membuat damai, dan yang terpenting mampu mengambil keputusan.

Berkait keputusan, bukankah manusia senantiasa dipanggil untuk mengambil keputusan. Hidup merupakan serangkaian keputusan yang diambil. Daud bersaksi: ”TUHAN adakah terangku dan keselamatanku!” (Mzm. 27:1).

Tidak Bekerja Sendirian

Menarik pula disimak, Yesus Orang Nazaret tidak mau bekerja sendirian. Dia tidak bersikap dan bertindak one man show. Yesus—Allah yang menjadi manusia—menyadari bahwa tubuh manusia dibatasi ruang dan waktu. Karena itu, Dia memanggil manusia untuk menjadi rekan kerja-Nya. Kepada dua bersaudara Simon dan Andreas yang sedang menebarkan jala di danau, Yesus berkata, ”Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia” (Mat. 4:19).

Menjala manusia berarti merangkul orang untuk percaya kepada Allah—bersekutu kembali dengan Allah. Dan panggilan itu tidak pernah dialamatkan kepada penganggur. Itu berarti dalam profesi apa pun kita dipanggil untuk merangkul orang untuk percaya kepada Allah.

Yang juga penting, menurut Paulus, kesaksian hidup merupakan prasyarat menjadi penjala manusia. Sehingga dia mengkritik keras perpecahan jemaat di Korintus (1Kor. 1:10-18). Ya, bagaimana mereka bisa mengabarkan damai sejahtera jika mereka sendiri tidak merasakan damai sejahtera itu?

Lagi pula jala itu jaring atau net. Kita sekarang punya istilah ”internet”. Bagaimana mau merangkul orang di luar jaringan, jika dalam jaringan kita sendiri rusak? Selain tak efektif, juga tak efisien, pasti akan menjadi bahan tertawaan orang!

Internet

Itu berarti, kita juga dipanggil untuk menjadikan gawai kita sebagai sarana pekabaran Injil. Kita perlu menggarami gawai kita. Berkait dengan Internet, memang ada dua tipe orang: yang sudah ada dalam jaringan kita atau yang di luar jaringan kita. Panggilan kita tetap sama: merangkul semua perbedaan agar mereka menjadi percaya kepada Allah.

Bagi yang di luar jaringan kita, Bunda Teresa punya nasihat yang bisa kita simak. ”Aku menyukai semua agama tetapi aku sangat mencintai agamaku. Jika orang-orang menjadi seorang Hindu yang lebih baik, seorang Muslim yang lebih baik, seorang Budha yang lebih baik karena karya cinta kita, di sana sesuatu yang lain akan tumbuh. Mereka menjadi lebih dekat dan lebih dekat kepada Allah. Ketika mereka menjadi lebih dekat, mereka harus memilih.”

Demikianlah catatan Bunda Teresa dalam buku Joy in Loving. Dalam catatan pendek ini jelaslah sikap Bunda Teresa. Dia terbuka dengan keberadaan agama-agama lain. Akan tetapi, keterbukaan itu tidaklah berarti penyamarataan semua agama atau percampuran agama-agama. Keterbukaan terhadap agama-agama lain tidaklah berarti meyakini bahwa semua agama sama.  

Kalau mereka menjadi lebih baik karena kesaksian kita, sesuatu akan tumbuh dan mereka akan menjadi lebih dekat kepada Allah. Dan semakin dekat kepada Allah, maka mereka pun akan memilih.

Bagi mereka yang sudah dalam jaringan kita, ya, tinggal dirangkul lebih erat agar mereka percaya kepada Allah. Mengapa lebih erat? Karena manusia memang rentan, mudah patah.

Mari kita menggarami gawai kita! Ingat jala itu jaring atau net. Sekali lagi, ada kaitannya dengan Internet. Mari garami gawai kita!

Yoel M. Indrasmoro

Gambar: Istimewa

Categories: Tala