Pelataran Kemah Suci

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 31 Agustus 2024 | Kel. 27:9-19

”Engkau harus membuat pelataran Kemah Suci. Di sebelah selatan pelataran itu harus dibuat tirai pembatas dari linen halus yang dipintal benangnya, seratus hasta panjangnya pada sisi yang satu itu. Tiang-tiangnya dua puluh dan alas-alas tiang itu juga dua puluh, dari tembaga, tetapi kait-kait tiang itu dan penyambung-penyambungnya harus dari perak…. Panjang pelataran itu harus seratus hasta, lebarnya lima puluh hasta dan tingginya lima hasta, dari lenan halus yang dipintal benangnya, dan alas-alasnya harus dari tembaga. Adapun segala perabotan untuk seluruh perlengkapan Kemah Suci, dan juga segala patoknya dan segala patok pelataran: semuanya harus dari tembaga” (Kel. 26:9-10, 18-19).

Pelataran Kemah Suci itu cukup luas: 45 meter panjangnya, 22,5 meter lebarnya, dan dikelilingi oleh tabir yang tingginya 2,25 meter. Terpisah dari seluruh bagian lain dari perkemahan umat Israel, pelataran itu dikhususkan sebagai tempat kudus.

Perbedaan dari tempat kudus dan tempat mahakudus, tempat tinggal Allah sendiri, tampak dari bahan-bahan yang dipakai. Seluruh bahan logam yang dipakai untuk pelataran terbuat dari perak dan tembaga, sedangkan untuk tempat mahakudus terbuat dari emas.

Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa perlu dibedakan? Mengapa Allah yang ingin menyertai umat Israel sepertinya malah menjaga jarak dari umat-Nya? Tak mudah menjawabnya, namun kita bisa memahaminya demikian: Jarak akan membuat manusia memahami siapa dirinya di hadapan Allah. Ada perbedaan hakikat antara manusia berdosa dan Allah yang suci.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar:

Foto: Unsplash/Adam S.