AC yang Gemerincing

Published by Yoel M. Indrasmoro on

Hari ini ada yang berbeda dari ibadah Minggu yang biasa saya hadiri. Bukan saja karena pembawa firman menggunakan Bahasa Inggris, sehingga saya harus fokus menangkap kalimat yang diucapkan; tetapi karena ia mengibaratkan hal memberi sedekah, hal berdoa, dan berpuasa di dalam Matius 6:1-3, sama seperti Air Conditioning (AC).  Pertama kali mendengarnya, saya pun agak ragu, apakah saya salah mendengarnya. Anak saya yang duduk di sebelah saya pun berbisik, ”Mama mengerti nggak maksudnya?” takut saya tidak dapat menangkap dengan baik penjelasannya.

Ia mengilustrasikan bagaimana AC bekerja dengan diam dan tanpa suara, namun kita yang berada dalam ruangan bisa merasakan manfaatnya. Jika AC tersebut tidak bekerja dengan baik, kita yang ada di dalam ruangan juga merasakan akibatnya. Namun, bagaimana jika AC tersebut bekerja dengan berisik mengeluarkan suara bising? Dengan kocak dia menggambarkan bagaimana jika AC dalam ruangan setiap setengah jam berbunyi… Daikin… Daikin (salah satu merk AC), atau jika setiap waktu berbunyi… David… David (jika seorang bernama David yang menyumbang), apalagi jika disebutkan jumlah uang yang disumbangkannya.

Saya jadi teringat bagaimana kita senang memamerkan apa yang pernah kita capai, baik prestasi, kekayaan, maupun hal yang membanggakan diri kita. Makan apa, liburan ke mana, bertemu dengan siapa, melakukan pelayanan apa, memberikan sumbangan ke mana, mendapatkan penghargaan apa, dan kemudian ujung-ujungnya muncul di media sosial. Jangan-jangan saya pun tidak berbeda dengan AC yang gemerincing.

Sang pembicara kemudian mengilustrasikan shinobi aruki, teknik berjalan ninja di Jepang, yang bisa berjalan mengendap-endap dalam diam. Bagaimana mereka bisa melakukannya? Harus berlatih.

Sepulang ibadah minggu ini, menjadi catatan dalam diri saya, apakah saya adalah AC yang bergemerincing, ataukah saya bersedia melatih diri seperti shinobi aruki? Melakukan kebaikan dalam diam, sama seperti tangan kiri yang tidak mengetahui apa yang tangan kanan perbuat. Dan kuncinya adalah berlatih, berlatih, dan berlatih.

Tjhia Yen Nie

Foto: Istimewa

Categories: Tala