Ananias
8 Oktober 2022,
(Kis. 9:10-16),
”Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Tuhan berfirman kepadanya dalam suatu penglihatan, ’Ananias!’ Jawabnya, ’Ini aku, Tuhan!’ Firman Tuhan, ’Bangkitlah dan pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sedang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi.’”
Demikianlah perintah Yesus yang bangkit kepada Ananias. Dengan tegas dikatakan bahwa Saulus sedang berdoa. Dan Saulus sendiri telah menerima sebuah penglihatan ada seorang bernama Ananias yang akan membuat matanya melihat kembali. Dengan kata lain, perintah Yesus memang harus dijalankan karena Saulus sendiri telah mendapatkan penglihatan itu dan sungguh mengharapkannya.
Bukan kebetulan jika Ananias yang diutus Sang Guru untuk menemui Saulus. Nama Ananias berarti Allah telah mengampuni. Kehadiran Ananias seakan menegaskan bahwa Allah telah mengampuni Saulus.
Di sini, kemanusiaan Ananias menjerit, enak saja orang ini, sudah menganiaya jemaat, kok malah diampuni. Ananias tidak terima. Jangan-jangan itu hanya trik belaka. Ketika Ananias meragukan pertobatan Saulus, Tuhan Yesus berkata, dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini: ”Pergilah saja! Sebab Aku sudah memilih dia untuk melayani Aku, supaya ia memberitakan tentang Aku kepada bangsa-bangsa lain yang tidak beragama Yahudi dan kepada raja-raja serta kepada umat Israel juga. Dan Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya semua penderitaan yang harus ia alami karena Aku.”
Insaflah Ananias bahwa Tuhan sudah berkehendak. Bukankah Dia itu Tuhan? Mungkinkan Saulus menipu-Nya? Lagipula Tuhan telah merancangkan penderitaan baginya. Dan sepertinya Saulus telah menyiapkan diri untuk itu.
Yoel M. Indrasmoro
Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.