Ayo Makan!

Published by Sri Yuliana on

Pada Jumat, 7 April 2023, kita akan memperingati Hari Jumat Agung, yang dirayakan oleh segenap umat kristiani. Namun, tidak banyak orang tahu bahwa tanggal 7 April ternyata diperingati sebagai Hari Kesehatan Sedunia, yang menandai berdirinya Organisasi Kesehatan Sedunia WHO (World Health Organization).

Tema Hari Kesehatan Sedunia tahun ini adalah Health for All. Selepas pandemi COVID-19 betapa kita menyadari pentingnya kesehatan bagi kita semua. Untuk itu kita perlu menjaga kesehatan diri kita maupun orang-orang di sekitar agar tercipta dunia yang lebih sehat dan ketahanan kesehatan yang lebih baik.

Bagaimana kita berpartisipasi dalam menciptakan dunia yang lebih sehat? Tentu saja dengan menganut pola hidup sehat, di antaranya dengan cukup melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi makanan sehat serta menjaga kesehatan lingkungan. Dari ketiga hal tersebut, anjuran mengonsumsi makanan sehat sangat menggoda iman kita. Siapa di antara kita yang tidak suka makan makanan enak? Semua pasti suka. Persoalannya, persepsi orang berkait makanan sehat pasti tidak enak: kurang asin, kurang gula, kurang lemak, kurang gurih, dsb. Orang juga berpikir makanan sehat identik dengan vegetarian karena mengonsumsi protein otomatis menambah lemak tubuh, sementara asupan lemak dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Orang juga menghindari untuk mengonsumsi bahan makanan tambahan seperti MSG (mono sodium glutamat) karena setiap bahan makanan tambahan oleh banyak orang diyakini berdampak buruk bagi kesehatan, padahal MSG dalam jumlah tertentu justru berperan dalam pengendalian kolesterol. Demikian juga dengan mengonsumsi lemak, di satu sisi meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, tetapi di sisi lain mengurangi risiko nyeri sendi.

Jadi…, jangan takut makan. Mengonsumsi makanan yang beragam justru membuat kita lebih sehat. Menganut pola diet tertentu sebenarnya memberi porsi lebih pada kelompok makanan tertentu dan mengurangi porsi pada kelompok makanan lainnya. Ini cocok untuk mereka yang mempunyai masalah kesehatan. Untuk kita yang tidak memiliki masalah kesehatan, ayo makan, dan nikmati kekayaan kuliner yang ada di muka bumi ini. Salah kaprah terjadi ketika seorang ibu muda demi mempertahankan kecantikannya, menganut pola diet tertentu. Atas nama kesehatan, dia juga menerapkan pola diet tersebut pada keluarganya, dan akibatnya fatal. Suami yang bekerja dan berpikir perlu karbohidrat, anak-anak yang dalam masa pertumbuhan perlu protein, tetapi demi pola diet sang ibu, suami dan anak-anaknya justru mengalami masalah kesehatan. Ironis, bukan?

Ayo kita makan. Jangan pilih-pilih, sebab Tuhan telah berfirman, ”Mari, makanlah rotimu dengan sukaria, dan minumlah anggurmu dengan hati yang senang, karena Allah sudah lama berkenan akan perbuatanmu” (Pkh. 9:7).

Sri Yuliana

Tangan Terbuka Media

Foto: Ira Pretanto

Categories: Tala