Badai

Siang itu hujan mulai turun. Dalam sekejap hujan mengguyur begitu deras diikuti angin yang bertiup sangat kencang hingga banyak barang berhamburan termasuk atap rumah penduduk. Konon tidak jauh dari lokasi itu beberapa orang melihat pohon besar seakan-akan tercabut seakar-akarnya kemudian terpelanting dan pohon itu roboh seketika.
Hujan dan angin mulai reda, satu per satu orang mulai keluar dari persembunyiannya. Sisa-sisa perasaan bingung dan panik menghias wajah mereka. Badai yang dahsyat itu telah memporak-porandakan ratusan pohon bahkan batang-batang pohon yang tumbang itu menutup jalan raya. Itulah badai yang pernah saya saksikan di tempat kerja.
Hari-hari belakangan ini masyarakat Indonesia menghadapi kehidupan yang tidak mudah. Angka pengangguran meningkat tajam, terjadinya kesenjangan sosial, korupsi, pencemaran lingkungan, krisis politik bahkan keprihatinan yang mendalam atas peristiwa unjuk rasa pada akhir Agustus 2025 yang menelan banyak jiwa. Badai kehidupan itu melanda kita. Badai kehidupan adalah kiasan yang menggambarkan berbagai kesulitan, tantangan, kesengsaraan, dan peristiwa tak terduga yang mengguncang kehidupan yang menyebabkan penderitaan dan kepanikan.
Tidak seorang pun mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan. Namun, kita diingatkan bahwa Tuhan memiliki rencana yang indah dalam kehidupan. Morgan Freeman, seorang aktor, narrator, dan sutradara Amerika, menuliskan: ”Kedamaian sejati berasal dari dalam. Tidak peduli seberapa keras badai di luar, jika jiwamu tenang, kamu bisa mengatasinya”. Itu pulalah yang dinyatakan firman Tuhan: ”dalam tinggal tenang terletak kekuatanmu”. Kekuatan sejati ditemukan ketika kita memiliki ketenangan hati dan pikiran, yaitu pikiran berfokus pada firman Tuhan dan memercayai-Nya. Karena kekuatan, kebesaran, dan kuasa Tuhan sanggup mengatasi segala badai kehidupan. Mari mengandalkan-Nya. Amin.
Yudi Hendro Astuti | Sobat Media
Foto: Unsplash/Siednji Leon