Barnabas

11 Oktober 2022,
(Kis. 9:26-31),
”Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba menggabungkan diri kepada murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat percaya bahwa ia juga seorang murid.” Demikianlah kenyataan yang harus dihadapi Saulus. Para murid takut kepada Saulus mengingat bagaimana dia terlibat dalam kematian Stefanus, dan juga dengan kuasa imam besar berupaya untuk menangkapi para pengikut Kristus di Damsyik.
Sebanyak apa pun penjelasan Saulus mengenai pertobatannya, orang-orang percaya di Yerusalem sulit memercayai dia. Kemungkinan mereka takut bahwa kisah pertobatan itu mungkin semacam strategi untuk menghancurkan jemaat dari dalam.
Namun, ini menariknya, ”Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan menceritakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan berbicara kepadanya dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus.”
Kita tidak tahu mengapa Barnabas memercayai Saulus. Bisa jadi Allah berbicara langsung kepada dirinya sama seperti kepada Ananias. Atau, dia mendapatkan info langsung dari Ananias. Mungkin saja Barnabas adalah pribadi yang tulus, tanpa prasangka, sehingga dia belajar untuk menerima Saulus dengan semua ceritanya. Apa pun itu, tindakan Barnabas sungguh menghibur hati Saulus. Pada titik ini nama Barnabas—arti harfiahnya anak penghiburan—bukan omong kosong.
Barnabaslah yang kemudian membawa Saulus kepada rasul-rasul. Barnabas pulalah yang menceritakan kisah pertobatan Saulus dan sepak terjangnya dalam mengabarkan Injil di Damsyik hingga menjadi pelarian agar tidak dibunuh orang Yahudi. Kepercayaan Barnabas itulah yang membuat Saulus diterima di kalangan para rasul. Sekali lagi, tindakan Barnabas sungguh menegaskan arti Namanya.
Yoel M. Indrasmoro
Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.