Batu Karang

Published by Admin on

Pantai Sawarna yang berada di Provinsi Banten merupakan destinasi wisata yang memiliki beberapa pantai yang eksotis. Salah satu pantainya terdapat dua buah batu karang yang besar menyerupai layar kapal yang sedang mengembang. Itu sebabnya pantai itu dinamakan Pantai Tanjung Layar yang sekaligus merupakan ikon dari Pantai Sawarna. Dari waktu ke waktu batu karang itu terlihat berdiri kokoh, seakan tidak berubah walau setiap saat diterpa deburan ombak. Batu karang identik dengan keteguhan, ketegaran, ketenangan, dan kekuatan yang tak tergoyahkan, tahan terhadap segala gangguan.

Salah satu hal yang memengaruhi dalam berkarya layan adalah penilaian. Bagaikan gelombang, sanjungan dan kritikan datang silih berganti. Apabila tidak memiliki pondasi yang kokoh maka akan dapat mengobang-ambingkan kualitas karya layan itu. Saat mendapatkan pujian, semangat dalam berkarya layan itu menyala, begitu pula sebaliknya.  Namun, batu karang di pantai Tanjung Layar yang berdiri tenang dan kokoh mengingatkan saya pada sebuah tulisan Thomas A Kempis, seorang teolog dari Jerman, yaitu ”Ketenangan hati yang luar biasa adalah milik orang yang tidak memedulikan pujian maupun celaan”.

Tuhan Yesus, Sang Batu Karang yang Teguh, mengajarkan kepada kita agar memiliki sikap yang tenang termasuk saat menghadapi penilaian. Ketenangan bukan berarti menolak apresiasi atau menutup telinga dari kritik, tetapi kita belajar untuk tidak terikat oleh faktor luar. Dalam dunia yang minim kabar baik, kita diutus untuk berkarya layan dengan memiliki landasan yang kokoh, yaitu mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan. Selamat berkarya layan dengan setia dengan tidak mencari pujian sehingga tidak mudah goyah saat menghadapi kritikan karena berkarya layan adalah anugerah Tuhan.

Yudi Hendro Astuti | Sobat Media

Foto: Yudi Hendro Astuti

Categories: Tala