Beranakcuculah dan Bertambah Banyak

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 22 April 2024

”Beranakcuculah dan bertambah banyaklah. Penuhilah dan taklukkanlah bumi. Berkuasalah atas ikan-ikan di laut, burung-burung di udara dan atas segala binatang melata di bumi!” (Kej. 1:28).

Demikianlah firman Allah pertama kepada manusia-manusia pertama. Menarik disimak, perintah pertama bukanlah menguasai bumi, sebagaimana dirancangkan sebelum penciptaan manusia (lih. Kej. 1:16). Allah memerintahkan manusia untuk mendapatkan keturunan.

Allah memanggil Adam dan Hawa tak hanya menjadi individu-individu, namun memanggil mereka berdua sebagai persekutuan dalam status orang tua—bapak dan ibu. Ada panggilan Allahdalam status keorangtuaan. Tak hanya Adam dan Hawa, Allah juga menganugerahkan mandat keorangtuaan bagi setiap orang yang Dia percaya menjadi arsitek jiwa bagi anak-anak mereka.

Tampaknya ada kaitan erat antara perintah pertama ini dan alam semesta yang diciptakan Allah sebelumnya. Manusia dipanggil Allah untuk mengusahakan dan memelihara bumi (lih. Kej.2:15, TB). Dan kelangsungan mandat itu hanya mungkin terjadi bila ada regenerasi. Tanpa generasi baru, kelangsungan bumi pun menjadi ancaman. Pada titik ini perkawinan sejenis menjadi tak berdasar sama sekali.

Memang adanya keturunan dari generasi ke generasi tidak menjamin bahwa kelangsungan bumi pasti akan berlangsung baik. Bagaimanapun, di tiap generasi ada saja orang-orang yang menganggap dirinya sebagai penguasa dan pemilik bumi, yang menyebabkan alam makin merana karena dieksploitasi. Oleh karena itu, pola pengasuhan anak perlu diterapkan dengan sebaik-baiknya.

Orang tua dipanggil Allah untuk mempersiapkan anak-anaknya menjadi generasi yang sehat jasmani dan rohani, cerdas dan tulus, mengasihi Allah dan sesama, juga alam. Orang tua harus memberikan suasana yang kondusif bagi pertumbuhan anak-anak mereka. Anak-anak perlu dipersiapkan untuk tak hanya mampu—tetapi juga mau—mengusahakan dan memelihara bumi.

Keberlangsungan bumi berkait dengan pola pengasuhan anak. Oleh karena itu, orang tua perlu menjalankan mandat Allah dalam status mereka sebagai orang tua itu dengan sebaik-baiknya, sebenar-benarnya, dan setepat-tepatnya!

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/Jordan W.