Berani Hidup

Published by Admin on

Salah satu kegiatan liburan saya sering kali diisi dengan menonton film. Ada salah satu pemeran drama Korea yang menarik perhatian saya. Sebab, menurut saya, ia begitu menjiwai perannya, isi tayangannya pun memberikan pengalaman dan pengetahuan baru untuk saya.  Pada salah satu drama yang berjudul ”Pasta”, saya begitu terkesan bagaimana seorang koki membuat pasta dengan seriusnya.  Dan saya pun mencari daftar film/drama lain yang diperankannya, untuk saya tonton saat liburan.

Namun ternyata, akhir tahun 2023, saya mendapatkan kabar bahwa aktor tersebut, Lee Sun Kyun, meninggal dunia pada usia 48 tahun karena bunuh diri. Saya hampir tidak percaya membaca berita tersebut. Terlepas masalah apa sebenarnya yang terjadi pada dirinya, saya sangat menyayangkan keputusannya.  Seandainya ia menceritakan dan meminta bantuan pada seseorang yang baik, tentu hal ini tidak akan terjadi. Dalam hati saya berkata, ”Ah… seandainya saja dia mengenal saya, salah satu penggemarnya, dan dia menceritakan masalahnya.”

Bunuh diri dianggap sebagai jalan keluar untuk masalah yang sudah tak dapat terselesaikan.  Saya teringat juga ketika  pandemi, salah satu penyewa apartemen di tempat saya menyewa juga, melompat dari jendela dan meninggal dunia, karena tidak dapat membayar utang.  Di saat orang-orang yang sakit berjuang untuk hidup, ada juga di tempat lain, orang-orang yang sehat begitu putus asa untuk hidup.

Kadang-kadang, kita pun sering mendengar kalimat orang yang sedang jatuh cinta mengatakan berani mati untuk membuktikan cintanya kepada sang kekasih. Seharusnya kalimat tersebut diganti dengan berani hidup untuk membuktikan cintanya kepada sang kekasih, kepada keluarga. Berani hidup walaupun menanggung utang, berani hidup walaupun menanggung malu, berani hidup walaupun menanggung sakit.

Karena kehidupan ternyata lebih susah dibanding kematian. Dan hidup hanya akan berarti jika kita hidup.

Tjhia Yen Nie

Foto: Istimewa

Categories: Tala