Berawal dari Keprihatinan

Published by Admin on

11 September 2022
(Kis. 3:1-10)

Kisah penyembuhan si lumpuh bermula dari keprihatinan Petrus dan Yohanes. Mereka prihatin sebab ada yang tidak indah di Gerbang Indah itu.

Yang tidak indah itu adalah keberadaan si lumpuh. Entah sudah berapa lama dia berbaring di situ. Lukas memang tidak mencatat nama orang tersebut, tetapi dia menyatakan bahwa orang itu lumpuh sejak lahirnya. Itulah kenyataan yang dilihat Petrus dan Yohanes: di Gerbang Indah itu ada yang tidak indah.

Ada yang kurang di Gerbang Indah itu. Dan Petrus berusaha untuk mengisi kekurangan itu. Memang butuh kepekaan di sini. Kepekaan untuk memperhatikan ada yang kurang di Gerbang Indah itu. Kepekaan untuk melihat senjang antara apa yang ada dan apa yang sebaiknya; antara fakta dan cita-cita; antara kenyataan dan impian. Dan dari kepekaan itulah timbul keprihatinan.

Petrus dan Yohanes memang tidak sekadar prihatin. Mereka tidak berhenti pada fakta, kenyataan, apa yang ada, namun mereka melanjutkan dengan cita-cita, impian, apa yang sebaiknya. Hal itu berarti merealisasikan mimpi. Karena itu, mereka berkata, ”Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!”

Mereka memang tak memiliki apa yang dibutuhkan pengemis itu. Mereka tak punya uang sebagai sedekah. Namun, yang mereka miliki jauh lebih berharga. Mereka memiliki Yesus—yang bangkit dari antara orang mati. Mereka telah merasakan kebangkitan Yesus dalam diri mereka. Dan mereka ingin si lumpuh juga mengalami kebangkitan Yesus itu dalam dirinya.

Tuhan menjawab keprihatinan mereka. Si lumpuh berjalan. Di Gerbang Indah itu tak ada lagi orang yang teronggok karena lumpuh. Di Gerbang Indah itu tak ada lagi yang tidak indah. Gerbang Indah itu menjadi sungguh-sungguh indah. Dan semuanya itu berawal dari keprihatinan. Keprihatinan yang muncul karena kepekaan melihat dunia sekitar.

Yoel M. Indrasmoro
Tangan Terbuka Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.

Categories: Membarukan