Berkumandang Suara dari Seberang
10 November 2022,
(Kis. 16:6-12),
Di Troas Paulus mendapatkan penglihatan. Dia melihat ada seorang Makedonia yang berseru kepadanya, ”Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!” Paulus bisa saja mengabaikan visi itu dan menganggapnya khayalan. Cuma mimpi.
Namun, Lukas mencatat: ”Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana” (Kis. 16:10).
Paulus tidak mengabaikan seruan itu. Paulus bertindak. Agaknya dia memahami bahwa visi itu berasal dari Allah. Karena itulah, Paulus menaatinya. Paulus menanggapi visi itu dengan berlayar ke Makedonia agar damai sejahtera Allah juga dirasakan bangsa-bangsa lain.
Orang boleh bilang bahwa penyeberangan ke Makedonia merupakan keinginan Paulus pribadi. Akan tetapi, yang pasti Paulus tidak ingin impian atau khayalan itu tinggal impian. Paulus mewujudkan visi tersebut.
Visi memang harus diwujudkan. Jika tidak diwujudkan, visi tak ubahnya bunga tidur atau lamunan kosong. Sebagus apa pun visi, toh harus diwujudkan. Tak ada gunanya mengagungkan visi tanpa realitas. Tiada guna memuliakan visi tanpa karya. Itu sama halnya dengan pepesan kosong.
Mengapa Paulus menaati visi yang dari Allah itu? Pertama, karena dia mengimani bahwa visi itu bukanlah bunga tidur, juga bukan karena keinginannya belaka. Dia sungguh-sungguh mengimani bahwa semuanya itu berasal dari Allah. Karena dari Allah, maka dia harus taat.
Kedua, karena Paulus mengasihi baik Yesus, Sang Guru, maupun orang Makedonia itu. Sang Guru tegas berkata, ”Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku” (Yoh. 14:23). Ada kaitan erat antara kasih dan ketaatan. Kita tentu akan menaati orang yang kita kasihi. Mengapa? Karena kita mengasihinya? Ketaatan adalah tanda kasih.
Dalam kasus Paulus, sepertinya dia juga mengasihi orang Makedonia. Karena itu, dia ingin memberikan yang terbaik dari yang dia miliki kepada orang Makedonia.
Yoel M. Indrasmoro
Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.
Sumber Foto: Unsplash/Josh Calabrese