Cara Hidup Jemaat

Published by Admin on

17 September 2022,

Cara Hidup Jemaat
(Kis. 4:32-35)

”Kumpulan orang yang telah percaya itu sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.”

Catatan Lukas berkait jemaat pertama menarik disimak. Dinyatakan bahwa mereka sehati sejiwa. Itu berarti satu hati dan satu jiwa. Dan Lukas pun langsung menjelaskan apa yang dimaksudkannya itu. Dia menyatakan bahwa—mengutip Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini—”Tidak seorang pun dari mereka menganggap bahwa apa yang dimilikinya adalah kepunyaannya sendiri. Segala sesuatu yang ada pada mereka, mereka pakai bersama-sama.”

Berkait harta, warga jemaat memahami bahwa apa yang mereka punya bukan hanya milik mereka. Sehingga orang lain juga boleh menikmatinya. Dengan gaya hidup macam begini, mudah ditebak jika ”tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.”

Mungkinkah itu diberlakukan pada masa sekarang? Jawabannya bukan mungkin atau tidak mungkin, tetapi apakah kita mau memberlakukannya. Caranya adalah dengan mengubah konsep bahwa tak hanya diri kita, tetapi orang lain juga boleh menikmati harta kita.

Sebenarnya ini juga sesuatu yang logis. Misalnya, mobil dipakai sendiri atau dipakai bareng-bareng, biaya bahan bakarnya pasti sama. Ya, ini cuma niat. Dan ketika niat diterapkan semua bergembira.

Yoel M. Indrasmoro
Tangan Terbuka Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.

Categories: Membarukan