Dalam Perjalanan
5 Oktober 2022,
(Kis. 8:36-40),
”Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata pejabat istana itu, ’Lihat, di situ ada air; apakah ada halangan bagiku untuk dibaptis?’ [Sahut Filipus, ’Jika Tuan percaya dengan segenap hati, boleh.’ Jawabnya, ’Aku percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.’] Orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun pejabat istana itu, lalu Filipus membaptis dia.”
Perjalanan itu tak lagi sepi. Jika sebelumnya pejabat istana itu berkutat dengan pemikirannya sendiri tentang tokoh yang dibacanya dalam Kitab Yesaya, sekarang dia ditemani Filipus yang dengan telaten menjawab semua hal yang menggelisahkan hatinya. Bersama dengan gerakan roda kereta itu, bergeraklah juga pemikirannya hingga sampai pada sebuah keputusan: dia ingin dibaptis. Dan Filipus pun membaptis dia.
Pada titik ini secara simbolis digenapilah sudah perintah Tuhan Yesus: ”Tetapi kamu akan menerima kuasa bilamana Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi” (Kis. 1:8). Ya, Filipus telah membaptis orang-orang Samaria, dan sekarang dia membaptis seseorang yang bisa dikatakan mewakili ujung bumi.
”Ketika mereka keluar dari air, Roh Allah mengambil Filipus dari situ. Pegawai tinggi dari Etiopia itu tidak melihat dia lagi. Dengan gembira pegawai tinggi itu meneruskan perjalanannya. Tahu-tahu Filipus sudah ada di Asdod. Dan ketika ia meneruskan perjalanannya, ia mengabarkan Kabar Baik tentang Yesus di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.” Demikian catatan Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini.
Kisah perjalanan itu menjadi kisah yang menggembirakan. Khususnya bagi pejabat istana itu. Dia mendapatkan apa yang tak pernah diimpikannya. Dan itu terjadi karena ketaatan seorang murid bernama Filipus.
Yoel M. Indrasmoro
Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.