Dasar Perjanjian

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 19 Februari 2023 | Rm. 4:13-15

”Sebab, janji kepada Abraham dan keturunannya bahwa ia akan memiliki dunia, bukan berdasarkan hukum Taurat, melainkan berdasarkan pembenaran melalui iman. Sebab, jika mereka yang hidup dari hukum Taurat akan mewarisi dunia, sia-sialah iman dan batallah janji itu. Sebab, hukum Taurat membangkitkan murka, tetapi di mana tidak ada hukum Taurat, di situ tidak ada juga pelanggaran.”

Paulus menegaskan bahwa dasar perjanjian Allah kepada Abraham bukanlah berdasarkan hukum Taurat. Bahkan, dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Sebab kalau hanya orang-orang yang taat kepada hukum-hukum agama Yahudi saja yang akan menerima apa yang dijanjikan oleh Allah, maka percaya kepada Allah tidak berguna sama sekali, dan janji Allah pun kosong belaka.”

Pada bagian ini kembali Paulus menekankan bahwa pembenaran melalui iman merupakan dasar perjanjian Allah kepada Abraham. Kalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka imannya sama sekali menjadi sia-sia dan janji Allah tak ubahnya pepesan kosong.

Malah, Paulus dengan amat berani menambahkan bahwa hukum Taurat mendatangkan hukuman Allah. Mengapa? Karena dalam hukum Tauratlah manusia mengenal ketidakmampuannya dalam menjalani Taurat. Manusia cenderung melanggar ketimbang menaati aturan. Dan itulah yang mendatangkan murka Allah.

Sehingga, Paulus berani menyatakan: tak ada hukum, tak ada pelanggaran. Dan itu benar mengingat ketidakmampuan manusia berdosa dalam menjalani aturan.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/Sincerely Media