Di Bumi Seperti di Surga
Kerajaan Allah itu bukan hanya Kerajaan surga. Kerajaan Allah ada di bumi. Demikian kata pengkotbah saat ibadah minggu itu. Selama ini pandangan orang-orang jika mendengar Kerajaan Allah serasa berada di tempat yang jauh, ternyata Kerajaan Allah ada di sini, di tempat kita berada.
”Tempat di mana Allah adalah raja, di situlah Kerajaan Allah,” seorang teman menanggapi. Sedangkan teman yang lain berkata, ”Baik di bumi maupun di surga adalah Kerajaan Allah, jika kita berpulang itu tidak beda dengan pindah alamat.”
Beberapa hari ini saya jadi membayangkan bumi tempat tinggal ini adalah Kerajaan Allah. Apakah benar Kerajaan Allah seperti ini? Apakah saya tidak salah alamat? Bukankah dalam dunia ini ada kasus pencurian, pelecehan, ketidakadilan, dusta, dan nestapa. Bahkan jika melihat sekitar, tidak sedikit penindasan dan penderitaan yang terpampang di depan mata. Bagaimana Kerajaan Allah berada di tempat seperti ini?
Tiba-tiba sebuah pesan masuk, dari seorang teman yang sudah lama tidak berkabar mengajak bertemu. Dalam pertemuan singkat itu, ia menceritakan kisah hidupnya selama beberapa tahun yang membuat saya kagum. Seorang wanita muda yang ditempa pengkhianatan dan melewati berbagai kesulitan, namun tetap berjuang dengan iman, dan survive. Jika melihat ke belakang, saya pun tidak dapat membayangkan dirinya menjadi seperti sekarang.
Mungkin inilah yang dimaksud dengan Kerajaan Allah. Semorat-marit apa pun kehidupan kita, kita tidak akan melepaskan Allah sebagai raja. Dalam kekalutan hidup dan kekecewaan, membiarkan tangan Sang Maha Kuasa merenda kehidupan kita.
Sama seperti mentari bersinar untuk orang baik pun orang jahat. Kita tetap merasakan hangat maupun teriknya. Yang membedakannya adalah bagaimana hati kita menanggapinya. Seperti Doa Bapa Kami yang sering kita panjatkan, Datanglah Kerajaan-Mu, di bumi seperti di surga. Damai yang melampaui segala akal tetap menyertai kita walaupun hidup tidak secerah pelangi.
Tjhia Yen Nie
Foto: Istimewa