Di Tesalonika

Published by Admin on

17 November 2022,
(Kis. 17:1-4),

”Paulus dan Silas mengambil jalan melalui Amfipolis dan Apolonia dan tiba di Tesalonika. Di situ ada sebuah rumah ibadat orang Yahudi. Seperti biasa Paulus masuk ke rumah ibadat itu. Tiga hari Sabat berturut-turut ia membicarakan dengan mereka bagian-bagian dari Kitab Suci. Ia menerangkan dan menunjukkan kepada mereka bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, lalu ia berkata, ’Inilah Mesias, yaitu Yesus, yang kuberitakan kepadamu.’ Beberapa orang dari mereka menjadi yakin dan menggabungkan diri dengan Paulus dan Silas dan juga sejumlah besar orang Yunani yang takut kepada Allah, dan tidak sedikit perempuan-perempuan terkemuka.”

Pola pengomunikasian Injil Paulus dan Silas belum berubah. Di Tesalonika mereka mengunjungi sebuah rumah ibadat orang Yahudi. Tiga Sabat berturut-turut Paulus menjelaskan bagian-bagian Kitab Suci mengenai Yesus Orang Nazaret kepada orang-orang yang ada di rumah ibadat itu. Dan hasilnya beberapa orang menjadi percaya pada pemberitaan Paulus.

Pengomunikasian Injil sebaiknya tidak dimulai dari kekosongan. Setiap orang punya latar belakang. Dan latar belakang itulah yang coba disentuh oleh Paulus. Orang-orang yang hadir dalam rumah ibadat itu tentu memercayai Kitab Suci mereka. Dan karena itu, Paulus memulainya dari sana—bahwa Yesus Orang Nazaret telah dinubuatkan dalam Kitab Suci; Dialah Mesias yang dijanjikan.

Memang perlu waktu. Lukas mencatat: tiga kali Sabat berturut-turut Paulus dan Silas mengunjungi rumah ibadat itu. Dan mereka berdua telaten bertukar pikiran dengan orang-orang yang tertarik dengan Kabar Baik yang mereka bawa. Tak heran jika ada orang yang menjadi percaya akan kabar yang mereka bawa.

Yoel M. Indrasmoro
Tangan Terbuka Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.

Sumber Foto: Unsplash/Samuel Lopes

Categories: Membarukan