Dibawa oleh Roh

Sabda-Mu Abadi | 26 Juni 2025 | Mat. 4:1
”Lalu Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.”
Demikianlah penulis Injil Matius memulai kisah pencobaan di padang gurun. Kita tidak pernah tahu bagaimana perasaan Yesus saat itu. Penulis tidak menjelaskannya. Kalimatnya pun datar saja. Roh Allah membawa Sang Anak ke padang gurun hanya untuk satu tujuan: dicobai Iblis. Bayangkan: Anak Allah sengaja dituntun untuk menjalani pencobaan Iblis!
Kisah ini sungguh misteri. Penguasa langit dan bumi itu harus menjalani cobaan dari pribadi yang sengaja ingin menjatuhkan-Nya. Lebih aneh lagi—setidaknya menggelikan—pihak yang mencobai itu kuasanya lebih rendah. Seperti seorang siswa SMP bertanya kepada seorang profesor fisika, ”Apakah Bapak tahu hukum Newton?”
Kita memang tidak memahami apa yang Yesus rasakan. Namun, kita bisa mengambil satu kesimpulan sederhana: Yesus Orang Nazaret adalah pribadi berhati rendah. Ia tidak menolak saat Roh membawa-Nya ke padang gurun. Ia tidak merasa diri hebat dan menolak pencobaan itu.
Kemungkinan besar, kerendahan hati Yesus ini dilandasi dengan sebuah motivasi kuat, yakni hendak menggenapkan seluruh kehendak Bapa. Ia memahami bahwa kisah pencobaan di padang guru merupakan ”proyek” Bapa-Nya. Dan untuk itu Sang Anak taat.
Kerendahan hati selaras dengan ketaatan. Kerendahan hati membuat Yesus mampu menaati kehendak Bapa. Dan sebaliknya, keinginan menggenapkan seluruh kehendak Bapa memampukan Yesus bersikap rendah hati. Sebab Yesus memahami, itulah jalan yang harus ditapaki-Nya. Sejatinya pencobaan itu merupakan alat uji apakah Yesus layak mendapatkan gelar ”Anak-Ku yang terkasih” yang telah diterima saat pembaptisan.
Sebagai anak-anak Allah kita pun tak luput dari cobaan Iblis. Untuk itu kita bisa meneladan Yesus: bersedia dipimpin Roh!
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media Anda!