Gentar

”Sebab, Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan penguasaan diri” (2Tim. 1:7).
Jujur saja saya khawatir dan takut ketika masa pandemi. Semua dirumahkan. Bekerja dari rumah bagi yang punya pekerjaan. Masalahnya tidak ada pekerjaan karena suami di-PHK. Saya berjibaku belajar jualan secara daring. Ada enam orang yang harus ditanggung, hasil jualan tak seberapa. Saya dan keluarga berusaha memproduksi telur asin skala rumahan yang dulu pernah saya jalani. Semua stres, seakan tiada harapan lebih baik.
Saya termenung. Hidup cuma buat beban suami. Biaya makan, biaya air untuk minum dan mandi. Tiada daya hidup walau tetap berusaha. Saat seperti itulah Tuhan mengutus anak-Nya menghubungi saya dan mengatakan bahwa saya berharga, saya telah menjadi saluran berkat bagi orang lain terutama UMKM yang terbantu karena saya mempromosikan jualan mereka melalui foto/video/tulisan saya.
Tuhan tidak akan membiarkan kita tergeletak. Saya belajar memaknai Trust and Obey. Maukah saya memercayai-Nya? Modal kepercayaan itulah yang membawa pada pengharapan. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Apa yang dapat mengubah hidup bila kita mengeluh dan bersungut-sungut saja?
Pasrah di bawah kaki Tuhan, biarlah Tuhan yang menjadi Penunjuk Jalan. Tidak usah berbantah ria, DIA tahu apa yang kita perlukan. Bersama-Nya, langkah kita terasa ringan. Rasa khawatir dan takut menghilang. Terpujilah Tuhan.
Kehidupan kita menjadi kesaksian bagi orang lain. Tuhan pulihkan keadaan menjadi lebih baik dan bertambah baik sesuai rencana-Nya yang indah dan tepat pada waktu-Nya.
Merry Srifatmadewi | Sobat Media
Foto: Unsplash/Ruben Hutabarat