God Will Make a Way

Published by Admin on

Puji syukur bisa menikmati lagi makanan kesukaan: mi goreng sambal kacang plus martabak tahu telur.

Akhir Januari 2025 pipi kanan saya menjadi merah, gatal, alergi. Merambah juga ke pipi kiri dan membuat mata tidak nyaman. Saya pergi ke dokter Sp.K.K. terdekat dari rumah dan dokter menanyakan selama ini ada makan apa saja.

Saya diharuskan pantang makanan berprotein tinggi: susu, telur, daging sapi, dll. Lalu obatnya berupa kapsul racikan, tablet dan salep (untuk eksim).

Sembuhnya cepat, dua hari kemudian kumat lagi, alergi pindah ke bagian leher. Geremet-geremet.  Kontrol kembali harusnya tanggal 6 Februari 2025, tetapi saya tidak melakukannya. Beberapa hari ini mulut terasa getir, nafsu makan berkurang, tambah lemas. Ada gerangan apakah?

Agenda saya selanjutnya adalah pergi ke dokter Sp.K.K. langganan belasan tahun dan tahu riwayat penyakit saya, yang telah praktik kembali setelah habis masa cutinya.

Saya melakukan pemeriksaan darah untuk memastikan. Hasil laboratorium keluar dan tidak perlu pantang makanan apa pun. Masalah yang terjadi di bagian leher ternyata karena keringat berlebih dan menyebabkan bakteri. Untuk pipi bisa karena pemakaian masker atau tekanan sesuatu (bertopang dagu dalam keadaan tangan kurang bersih).

Jalan hidup manusia terkadang berliku-liku, mau cepat dapat solusi atas masalah, malah timbul masalah lain. Dan kita sebagai manusia harus menempuh jalan yang tidak enak tersebut. Dalam sakit dan istirahat, saya bergumul dalam doa. Berusaha dan berupaya, berserah pada waktu-Nya yang tepat. God will make a way, where there seems to be no way. Perlahan tapi pasti, kondisi fisik saya semakin membaik. Alergi hilang, nafsu makan kembali, lebih bersemangat. Puji Tuhan!

Merry Srifatmadewi | Sobat Media

Foto: Merry Srifatmadewi

Categories: Tala