Harta yang Indah

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 16 Juli 2023 | 2Tim. 1:14

”Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, melalui Roh Kudus yang tinggal di dalam kita.” Yang dimaksudkan ”harta yang indah” adalah Injil. Artinya Kabar Baik. Kabar Baik bukan sembarang kabar baik, tetapi kenyataan bahwa Allah menyelamatkan manusia. Itulah yang sungguh-sungguh baik bagi manusia.

Dalam Perjanjian Lama, Yesaya bernubuat: ”Betapa indahnya di atas bukit-bukit langkah-langkah orang yang membawa berita, yang mengabarkan damai sejahtera dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan keselamatan dan berkata kepada Sion, ’Allahmu memerintah sebagai Raja!’” (Yes. 52:7).

Ini memang nubuat, namun nubuat yang menyenangkan. Menyenangkan karena nubuat macam begini merupakan kebutuhan dasar manusia. Orang suka kabar baik. Dalam nubuat Yesaya kabar baik itu diartikan sebagai pembebasan bangsa Israel dari pembuangan di Babel.

Pada masa itu kekalahan suatu bangsa diartikan juga sebagai kekalahan allah bangsa tersebut. Artinya, kalau ada suatu bangsa yang kalah perang, maka itu berarti allah bangsa itu pun takluk di tangan allah bangsa yang menaklukkannya. Oleh karena itu, ungkapan ”Allahmu memerintah sebagai Raja” menyatakan bahwa Allah Israel lebih hebat dari allah bangsa mana pun.

Penyelamatan. Itulah inti nubuat Yesaya. Allah diperkenalkan sebagai Allah yang menyelamatkan. Allah digambarkan sebagai Allah yang peduli kepada umat-Nya. Dan karena itulah, Dia memerdekakan umat-Nya.

Kabar Baik itu digenapi oleh Yesus Orang Nazaret. Ya, kabar baik itu adalah peristiwa ”Yesus Kristus”, Allah yang menjadi manusia, hidup, mati, dan bangkit untuk manusia. Penulis Injil Yohanes menyatakan bahwa “Firman itu telah menjadi manusia, dan tinggal di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh anugerah dan kebenaran” (Yoh. 1:14).

Inilah kabar baik itu. Allah tidak hanya menyelamatkan manusia, tetapi Dia melakukan tindakan-tindakan nyata untuk menyelamatkan manusia. Allah tidak hanya berbicara. Jika Allah bersabda agar umat terlepas dari belenggu dosa, umat manusia pastilah akan bebas. Namun, Allah tidak melakukan itu. Dia tidak merasa cukup dengan hanya bersabda. Allah menjadi manusia, mati dan bangkit bagi manusia.

Dan kepada Timotius, juga orang Kristen lainnya, Allah menitipkan Kabar Baik—Harta yang Indah ini agar semakin banyak orang merasakan dan akhirnya mengakui pemerintahan Allah. Caranya, tentu saja dengan memelihara Harta yang Indah itu. Dan tindakan efektif dan efisien memelihara sebuah kabar adalah dengan memberitakannya.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.

Foto: Unsplash/Anita A.