Jawaban kepada Jemaat Antiokhia
6 November 2022,
(Kis. 15:22-34),
”Kemudian rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas, yaitu Yudas yang disebut Barsabas dan Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara seiman itu.”
Menarik disimak, berkait dengan keputusan sidang di Yerusalem, para peserta sidang sepakat untuk mengutus Barsabas dan Silas membawa surat keputusan sidang di Yerusalem kepada jemaat di Antiokhia. Sidang merasa perlu mengirim Barsabas dan Silas mengingat pentingnya keputusan sidang tersebut. Mereka paham jika hanya Paulus dan Barnabas, mungkin saja ada orang yang meragukan keduanya. Bagaimanapun mereka dianggap mewakili jemaat di Antiokhia. Mungkin saja ada orang yang akan memancing di air keruh.
Menarik lagi untuk disimak, mereka tak hanya mengutus Barsabas dan Silas, tetapi mereka melalui Barsabas dan Silas menitipkan surat dari hasil persidangan itu. Agaknya sidang memahami bahwa Barsabas dan Silas tentu sudah cukup mewakili, tetapi surat akan membuat apa yang mereka percakapkan secara lisan nanti ada dasarnya. Ini bukan soal resmi-resmian, namun perkara sepenting ini tidak perlu disalahtafsirkan lagi.
Isi suratnya sendiri cukup gamblang dan penuh rasa persaudaraan. Perhatikan petikan suratnya: ”Kami telah mendengar bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tanpa mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyahkan hatimu dengan ajaran mereka. Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi… yang secara lisan akan menyampaikan sendiri hal-hal ini kepada kamu. Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu ini: Kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu menjaga diri terhadap hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat.
Bisa dibayangkan betapa bahagianya jemaat di Antiokhia saat mendengarkan penjelasan Barsabas dan Silas. Suratnya pendek saja. Namun, ada kebulatan hati peserta sidang. Mereka juga menyatakan bahwa itu bukan keputusan mereka sendiri, melainkan keputusan Roh Kudus. Dengan kata lain, mereka memahami bahwa keputusan itu merupakan kehendak Allah semata.
Yoel M. Indrasmoro
Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.
/https://open.spotify.com/episode/18fV784hUHBLOlSWPHZvkR?si=gQs2daJMRJiJywfKcE3Frw&utm_source=copy-link
Foto: Unsplash/Ryul Davidson