Kayu

Published by Admin on

Walaupun destinasi wisata menjamur di mana-mana, apalagi saat liburan anak sekolah tiba, Bali masih menjadi destinasi wisata favorit bagi banyak orang. Wisatawan mancanegara pun mengenal Bali sebagai destinasi wisata yang populer bahkan konon Bali lebih terkenal di mata dunia dibandingkan Indonesia. Bali dikenal sebagai pulau yang eksotis, kaya akan budaya dan tradisi yang unik termasuk seni tari, musik dan upacara keagamaan yang masih dilestarikan hingga kini.

Kerajinan kayu dari Bali pun memiliki daya pikat tersendiri karena pengerjaannya sangat halus. Detail ukirannya terinspirasi dari alam dan cerita pewayangan sehingga ukiran Bali memiliki nilai seni yang tinggi. Pembuatan ukiran Bali membutuhkan keterampilan dan keahlian yang diwariskan dari generasi ke generasi. Untuk membuat ukiran diperlukan banyak proses antara lain pemahatan, yaitu mencongkel bagian kayu yang tidak termasuk dalam desain dengan menggunakan pahat dan palu.

Seperti sebuah karya ukir yang bernilai tinggi, Tuhan membentuk manusia agar memiliki karakter Kristus. Proses ini tentu tidak mudah dan terkadang menyakitkan karena terjadi perubahan atau transformasi, yakni dari hidup yang berpusat pada diri sendiri atau egosentris ke hidup yang berpusat pada Tuhan atau teosentris. Tuhan mengubah kebiasaan, hati, dan temperamen orang percaya sehingga setiap aspek kehidupan mencerminkan ketaatan kepada Tuhan.

Seorang penulis Elizabeth Eulberg menuliskan, ”Dan apa pun yang mungkin menyakitiku hanya akan membuatku lebih kuat pada akhirnya.” Setelah melewati masa sulit kita sering kali menemukan kekuatan, keberanian, dan kebijaksanaan. Meski sulit dimengerti apa maksud Tuhan memberikan tantangan dalam hidup ini, namun satu hal yang pasti adalah penyertaan-Nya. Sebab, hanya dekat Tuhan saja ada pengharapan dan rasa aman.

Yudi Hendro Astuti | Sobat Media

Foto: Unsplash/T I M E L O R D

Categories: Tala