Kepala Keluarga yang Baik

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 3 Juni 2023 | 1Tim. 3:4-5

”Seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. Jikalau seseorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimana ia dapat mengurus jemaat Allah?”

Paulus mengajukan syarat seorang kepala keluarga yang baik berkenaan dengan pengawas jemaat. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Ia harus tahu mengatur rumah tangganya dengan baik, dan mendidik anak-anaknya untuk taat dan hormat kepadanya.”

Jelaslah, pengertian baik di sini adalah tahu mengatur rumah tangganya dengan baik, dalam arti mampu mendidik anak-anaknya untuk taat dan hormat kepadanya. Tentunya taat di sini bukan kepatuhan kaku karena takut dihukum. Bukan. Bukan itu. Ketaatan di sini adalah kerelaan menaati kehendak orang tua karena percaya orang tua selalu memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya.

Dengan kata lain, ketaatan timbul karena kasih. Dan itu hanya mungkin ketika anak-anak percaya bahwa orang tua mereka memang layak ditiru. Itu berarti keteladanan orang tua adalah harga mati.

Alasannya sederhana. Kalau seseorang tidak dapat mengatur rumah tangganya sendiri, bagaimana mungkin dia akan mampu mengatur jemaat Allah? Keluarga adalah miniatur gereja. Itu berarti keluarga juga dipanggil menjadi tempat pesemaian bagi para pelayan gereja masa depan. Ya, intinya adalah keteladanan.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/Ilya P.