Kristen
20 Oktober 2022 | Sabda-Mu Abadi
”Setelah itu, pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu selama satu tahun penuh, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.” (Kis. 11:25-26)
Catatan Lukas ini sederhana. Barnabas ’Anak Penghiburan’ itu tampaknya butuh rekan pelayan. Dan karena itulah dia menemui Saulus di Tarsus dan mengajaknya untuk mengajar orang-orang yang telah menjadi percaya di Antiokhia.
Kita tentu saja tidak mengetahui motivasi Barnabas. Sepertinya dia melihat potensi yang ada dalam diri Saulus. Dia juga tahu betapa sulit hidup Saulus karena terpaksa lari dari Damsyik—dan kemudian harus menyingkir dari Yerusalem—karena banyak orang Yahudi yang menginginkan nyawanya. Dia agaknya merasa bahwa lebih mudah, juga strategis, bagi Saulus untuk melayani orang-orang non-Yahudi. Dan Antiokhia adalah tempat yang tepat.
Itulah yang terjadi. Mereka berdua mengajar orang-orang bukan Yahudi yang telah menjadi percaya selama setahun penuh. Di sanalah, tentu saja hanya Lukas yang mencatatnya, untuk pertama kalinya istilah ”Kristen” muncul. Disebut Kristen karena mereka adalah pengikut Kristus.
Berkait sebutan, di Indonesia orang Kristen kadang disebut juga orang Nasrani. Nasrani berasal dari bahasa Arab. Kemungkinan sebutan itu muncul karena Yesus memang dikenal sebagai Orang Nazaret.
Tak ada yang salah dengan sebutan itu. Namun, sebutan ”orang Nasrani” berarti pengikut Orang Nazaret. Sedangkan Kristen berarti pengikut Kristus. Dan ”Kristus” merupakan bahasa Yunani dari Mesias yang merupakan bahasa Ibrani. Mesias berarti Raja Penyelamat yang menebus manusia dari hukuman dosa. Istilah Kristen tampaknya lebih pas bagi kita, orang percaya abad ke-21 di Indonesia ini.
Yoel M. Indrasmoro
Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.