Mengebaskan Debu
23 November 2022,
(Kis. 18:5-8),
”Ketika Silas dan Timotius datang dari Makedonia, Paulus mulai dengan sepenuhnya memberitakan firman dan bersaksi kepada orang-orang Yahudi bahwa Yesuslah Mesias. Tetapi ketika orang-orang itu melawan dia dan menghujat, ia mengebaskan debu dari pakaiannya dan berkata kepada mereka, ’Biarlah darahmu tertumpah ke atas kepalamu sendiri; aku bersih, tidak bersalah. Mulai sekarang aku akan pergi kepada bangsa-bangsa lain.’ Ia keluar dari situ, lalu pergi ke rumah seseorang bernama Titius Yustus, yang takut kepada Allah, dan yang rumahnya berdampingan dengan rumah ibadat. Tetapi Krispus, kepala rumah ibadat itu, menjadi percaya kepada Tuhan bersama-sama dengan seisi rumahnya, dan banyak dari orang-orang Korintus, yang mendengarkan pemberitaan Paulus, menjadi percaya dan dibaptis.”
Kedatangan Silas dan Timotius menyebabkan Paulus bisa memfokuskan diri pada pemberitaan Kitab Suci dan kesaksian mengenai kemesiasan Yesus Orang Nazaret. Tentu saja kepada orang-orang Yahudi karena mereka mempunyai kepercayaan pada Kitab Suci.
Namun, Lukas mencatat bahwa orang-orang Yahudi terus-menerus menentang dan mencela Paulus. Dan Paulus pun akhirnya mengebaskan debu dari pakaiannya sebagai tanda untuk memperingatkan mereka akan kesalahan mereka sembari berkata, dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini, ”Kalau kalian celaka, salahmu sendiri! Saya lepas tangan! Mulai sekarang saya akan pergi kepada orang-orang bukan Yahudi.”
Paulus tidak main-main. Dia pun lalu tinggal di rumah Titius Yustus, seorang bukan Yahudi yang takut kepada Allah. Dan tindakan Paulus itu agaknya membuat beberapa orang Yahudi menjadi percaya. Salah satunya Krispus—kepala rumah ibadat. Dia dan seluruh keluarganya akhirnya dibaptis. Juga banyak orang bukan Yahudi menjadi percaya dan dibaptis.
Bisa jadi ketegasan Paulus membuat Krispus menjadi percaya. Mungkin saja dalam dirinya timbul pertanyaan besar betapa gigihnya Paulus memberitakan kemesiasan Yesus Orang Nazaret. Bahkan dia merasa perlu mengebaskan debu dari pakaiannya ketika menyaksikan ketidakpercayaan orang-orang Yahudi.
Yoel M. Indrasmoro
Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.
Sumber Foto: Unsplash/Austin Ban