Menulis Kesaksian dengan Menarik

Published by Admin on

“Baru menyadari kalau dari dulu terbiasa diam, sampai-sampai sulit mengungkapkan atau mendeskripsikan sesuatu yang sederhana seperti ‘air’. Workshop ini membuat mata saya terbuka bagaimana mengungkapkan apa yang ada di benak kita. Bagaimana mengungkapkan hal-hal seperti dalam tulisan Bapak Eka Budianta. Belajar juga bagaimana inspirasi itu timbul ketika ditanyakan siapa saya, selama ini saya hanya menjalankan kehidupan tanpa tahu [siapa] saya.”

Demikian pernyataan Ibu Therresia—salah seorang peserta Pelatihan Penulisan yang diadakan Sabtu, 23 November 2024 di GKI Pengadilan Bogor—ketika diminta untuk menuliskan apa yang dipikirkannya.

Tangan Terbuka Media selalu senang jika ada orang yang mengenali potensi dirinya dalam menulis. Pelatihan Penulisan kali ini bertajuk “Menulis Kesaksian dengan Menarik”. Pdt. Yoel M. Indrasmoro sebagai pelatih mengingatkan kami bahwa tulisan adalah representasi diri. Menulis membuat kita jadi tahu diri. Tahu siapa kita.

Peserta yang hadir dalam pelatihan ini berjumlah 37 orang. Antusias peserta tercermin ketika mereka mengajukan banyak pertanyaan yang memperkaya pemahaman kami. Contohnya, Ibu Lydia bertanya,
“Sejauh mana peran imajinasi di dalam menulis?”

Imajinasi harus didukung dengan riset. Pdt. Yoel mengingatkan bahwa J.K. Rowling pun banyak melakukan riset sebelum memunculkan karyanya. “Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Ada kerinduan untuk terbuka. Tidak pernah membaca apa pun, maka sulit untuk menulis apa pun. Makan dulu baru ngomong,” begitu ungkapnya.

Setiap peserta yang hadir akan diikutsertakan dalam Komunitas Literasi GKI Pengadilan Bogor yang diampu oleh Bpk. Herman Loekman. Dengan begitu semangat untuk mewartakan Kabar Baik melalui tulisan terus dikobarkan. Semoga lahir tulisan-tulisan yang membarukan hati, mencerdaskan pikiran, dan menggerakkan tubuh melalui mereka.

Tangan Terbuka Media | Bangun Jiwa via Media

Foto: Dokumentasi Tim Literasi GKI Bogor