Pemberita dan Rasul dan Pengajar

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 28 Mei 2023 | 1Tim. 2:7

”Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pemberita dan rasul—yang kukatakan ini benar, aku tidak berdusta—dan sebagai pengajar orang-orang bukan Yahudi, dalam iman dan kebenaran.”

Paulus dengan bangga menyatakan dalam suratnya bahwa ia adalah pemberita dan rasul dan pengajar orang-orang bukan Yahudi dalam iman dan kebenaran. Sepertinya Paulus dengan sengaja tidak menulis ”pemberita, rasul, dan pengajar”. Dengan cara begini orang bisa beranggapan bahwa yang pertama lebih penting dari yang berikut. Dalam lain perkataan, Paulus hendak menyatakan bahwa pemberita dan rasul dan pengajar adalah tiga pelayanan yang memang ditekuninya dengan serius.

Paulus adalah pemberita. Pemberita di sini bisa diartikan sebagai pengkhotbah atau orang yang memberitakan Injil kepada orang yang belum percaya. Rasul berarti bahwa Paulus memang diutus secara resmi. Dia tidak mengutus dirinya sendiri. Sedangkan pengajar bisa diartikan bahwa Paulus tidak sekadar memberitakan ajarannya dan langsung pergi, tetapi dia akan mengajar orang hingga paham betul dan akhirnya hidup dalam pemahamannya itu.

Berkait dengan pengajaran, itulah yang biasa dilakukan Paulus. Jika singgah di suatu kota, ia akan tinggal cukup lama di kota itu agar orang-orang yang ingin memahami lebih jauh ajarannya punya cukup waktu untuk belajar.

Tak hanya itu, Paulus secara konsisten menulis surat kepada jemaat-jemaat. Hampir 50 persen kitab dalam perjanjian lama adalah surat-surat Paulus. Tampaknya Paulus sengaja tidak menulis Injil tentang Yesus Kristus. Bisa saja dia merasa bahwa Injil-injil itu sudah cukup. Namun, Paulus merasa perlu memperlengkapi umat Kristen dengan dogma, etika, pastoral Kristen. Umat Kristen segala abad sungguh berutang kepadanya dalam hal ini.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.

Foto: Unsplash/Milos T.