Penatua

Sabda-Mu Abadi | 18 Agustus 2023 | Tit. 1:5-6
”Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud ini, supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur dan supaya engkau menetapkan penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu, yakni orang-orang yang tak bercacat, yang mempunyai hanya satu istri, yang anak-anaknya beriman dan tidak dapat dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib.”
Dalam perjalanannya ke Roma, sebagai seorang tahanan, Paulus sempat singgah di Kreta. Sepertinya telah ada jemaat di sana—mungkin karena karya penginjilan orang-orang Yahudi-Kreta yang hadir di Yerusalem pada Hari Pentakosta—namun masih dalam perkembangan. Bisa juga sewaktu singgah di Kreta Paulus juga sempat mengabarkan Injil di sana. Namun, waktunya pasti pendek karena sebagai tawanan Paulus memang tak punya kuasa apa pun. Karena itu, Paulus sengaja meninggalkan Titus di sana untuk mengatur apa yang masih perlu diatur.
Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Saya meninggalkan engkau di Kreta supaya engkau dapat mengurus hal-hal yang masih perlu diatur. Juga, supaya engkau mengangkat pemimpin-pemimpin jemaat di setiap kota.” Titus diminta untuk mengangkat para penatua di setiap kota. Dan itu sungguh diperlukan dalam suatu jemaat.
Syarat untuk penatua sederhana saja. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Seorang pemimpin jemaat hendaklah seorang yang tanpa cela; ia harus mempunyai hanya seorang istri; anak-anaknya harus sudah percaya kepada Kristus dan bukan yang dikenal sebagai anak berandal dan yang tidak bisa diatur.”
Menarik disimak, anak-anaknya bukan hanya saja beriman, tetapi tingkah lakunya mesti baik dan menghormati orang tuanya. Jika tidak, mereka hanya akan menjadi batu sandungan dalam jemaat.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.
Foto: Unsplash/H. Rivera