Pengemudi yang Tak Terlihat

Pernah suatu kali aku duduk di dalam bus menuju kota lain. Di luar hujan turun pelan, kaca jendela berembun, dan jalanan agak licin. Tapi anehnya, semua penumpang terlihat tenang, ada yang ngobrol, ada yang tidur, ada juga yang sibuk dengan ponselnya. Tak satu pun dari kami tahu siapa sopir bus itu. Kami bahkan tak tahu apakah dia berpengalaman atau baru pertama kali lewat jalur itu. Namun, kami duduk dengan percaya, yakin bahwa kami akan sampai di tujuan dengan selamat.
Lain waktu aku menyeberang laut dengan perahu kecil. Ombak mengguncang, angin kencang, dan langit mulai gelap, tetapi sang nakhoda tetap tenang. Ia tahu kapan melambat, memutar arah, atau menepi menghindari badai. Melihat ketenangannya aku belajar untuk tidak panik karena ada seseorang yang lebih tahu tentang laut daripada aku.
Saat aku naik pesawat pengalamannya pun serupa. Kita tetap tenang meski tak mengenal siapa pilotnya. Dari jendela kecil hanya tampak awan tebal dan langit luas tanpa batas. Sesekali pesawat berguncang karena turbulensi, membuat beberapa penumpang terkejut. Namun, di balik pintu kokpit yang tak terlihat, sang pilot tetap tenang mengendalikan pesawat, memastikan semua penumpang tiba dengan selamat. Meski tak terlihat, aku percaya ia tahu apa yang harus dilakukan.
Hidup sering membuat kita gelisah saat tak melihat ”pengemudi” yang mengendalikan arah perjalanan kita. Kita bertanya-tanya, apakah Tuhan tahu apa yang sedang kita hadapi? Sesungguhnya, Dialah ”pengemudi kehidupan” yang paling berpengalaman. Ia tahu setiap jalan, lurus maupun berliku. Ia tahu kapan kita harus menunggu dan kapan melaju. Seperti kata firman-Nya, ”Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam seluruh hidupmu, maka Ia akan meluruskan jalanmu” (Ams. 3:5-6).
Kita bisa tenang di dalam bus tanpa tahu siapa sopirnya, santai di atas perahu tanpa kenal nakhodanya, dan duduk nyaman di pesawat tanpa tahu siapa pilotnya. Jika kita bisa memercayai orang asing untuk menjaga keselamatan kita, mengapa sulit memercayai Tuhan yang memegang masa depan kita? Mari belajar tenang dalam hidup, sadari bahwa Tuhanlah yang memegang kendali. Berhentilah stres dan khawatir; lepaskan apa yang di luar kendalimu, dan lakukan saja bagianmu, seperti sang pengemudi yang dengan setia menjalankan bagiannya. Percayalah pada rencana Tuhan!
Repelita Tambunan | Sobat Media
Foto: Unsplash/Oscar Nilsson