Pentingnya Kesaksian yang Benar

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi |8 Februari 2023 | Rm. 2:17-24

Engkau yang mengajar, ’Jangan mencuri,’ mengapa engkau sendiri mencuri? Engkau yang berkata, ’Jangan berzina,’ mengapa engkau sendiri berzina? Engkau yang jijik terhadap segala berhala, mengapa engkau sendiri merampok rumah berhala? Engkau bermegah atas hukum Taurat, mengapa engkau sendiri menghina Allah dengan melanggar hukum Taurat itu? Seperti ada tertulis: ’Sebab oleh karena kamulah nama Allah dihujat di antara bangsa-bangsa lain’” (Rm. 2:21-24).

Demikianlah pertanyaan Paulus kepada orang-orang Yahudi. Paulus menekankan pentingnya pemahaman akan Taurat dan pelaksanaan Taurat. Dengan kata lain, jangan berhenti pada pemahaman Taurat! Hukum Taurat akan sungguh-sungguh berguna—baik bagi diri sendiri maupun bagi orang—selama tidak hanya menjadi konsumsi otak, tetapi diwujudkan dalam perbuatan. Orang Yahudi perlu melakukan kehendak Allah dengan benar. Jika tidak, bangsa-bangsa lain akan ikut-ikutan meremehkan Allah.

Dengan sengaja Paulus mengutip nubuat Yesaya: ”Dahulu kamu pergi ke Mesir dan tinggal di situ sebagai orang asing. Kemudian Asyur memeras kamu tanpa alasan. Sekarang apa urusan-Ku di sini? Orang Babel menawan kamu dengan begitu saja. Mereka yang menindas kamu menyombong dan terus-menerus menghina Aku” (Yes. 52:4-5).

Di sinilah pentingnya kesaksian umat Allah. Jika umat Allah—yang telah dipilih Allah tidak menghargai Allah; bagaimana mungkin kita berharap bangsa-bangsa lain akan menghormati Allah. Kesaksian umat Allah akan berpengaruh besar bagi bangsa-bangsa lain.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/Jon Tyson