Pertanggungjawaban Pemimpin

Sabda-Mu Abadi | 16 September 2024 | Kel. 32:21-24
”Tanya Musa kepada Harun, ”Apakah yang telah dilakukan bangsa ini kepadamu, sampai-sampai engkau menimbulkan dosa sebesar itu kepada mereka?” Jawab Harun, ”Janganlah bangkit amarahmu, Tuanku! Tuan sendiri mengetahui bangsa ini cenderung jahat. Mereka berkata kepadaku: Mari, buatlah untuk kami Allah, yang akan berjalan di depan kami. Sebab si Musa, orang yang telah memimpin kita keluar dari tanah Mesir, kami tidak tahu apa terjadi padanya. Lalu aku berkata kepada mereka: Siapa yang mempunyai emas harus melepaskannya. Mereka memberikannya kepadaku, lalu aku melemparnya ke dalam api dan keluarlah anak lembu ini.”
Sebagai pemimpin tertinggi, Musa meminta pertanggungjawaban Harun. Sepertinya Harun telah dianggap sebagai pemimpin pengganti jika Musa berhalangan. Namun, Musa tak langsung menghakimi Harun. Ia hanya bertanya, ”Apa yang telah dilakukan bangsa ini, sampai-sampai engkau menimbulkan dosa sebesar itu kepada mereka.”
Musa menyadari bahwa Harun bisa saja terpaksa atau dipaksa oleh umat Israel, tetapi juga ia tidak mungkin membiarkan Harun cuci tangan, apalagi lepas tangan. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Apa yang mereka buat kepadamu sehingga kaubiarkan mereka berdosa besar?”
Di mata Musa kesalahan Harun adalah membiarkan umat Israel berbuat dosa. Sebenarnya Harun bisa saja menolak permintaan mereka. Namun, bisa jadi Harun sendiri—sebagaimana umat yang dipimpinnya—perlu pegangan pasti yang akan menuntun hidup mereka selanjutnya. Dengan kata lain, Harun sendiri memang belum mengenal, apalagi memercayai, Allah yang telah menyelamatkan bangsa Israel dari Tanah Mesir. Itulah kesalahan besar Harun.
Ya, pemimpin rohani, dipanggil untuk lebih mengenal, dan akhirnya lebih memercayai, Allah!
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Silakan klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi siniar: