Menjadi Saksi
4 September 2022
(Kis. 1:8)
”Tetapi kamu akan menerima kuasa bilamana Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Demikianlah janji, sekaligus mandat, Sang Guru kepada para murid-Nya.
Janji-Nya jelas. Para murid akan menerima kuasa. Memang itu pun tergantung pada apakah para murid mau dikuasai atau tidak oleh Roh Kudus. Dan menarik pula disimak bahwa dikuasai Roh Kudus tidak sekadar menerima kuasa, namun juga dipanggil untuk menjadi saksi. Itu berarti para murid diberi kuasa untuk menjadi saksi Kristus.
Mengapa pula harus menjadi saksi Kristus? Sebab Kristus tidak ada lagi di dunia secara fisik. Para muridlah yang masih ada di dalam dunia. Dan menjadi saksi Kristus, tidaklah dimulai dari ujung dunia, tetapi di Yerusalem. Itu berarti kita dipanggil untuk menjadi Kristus bagi orang terdekat terlebih dahulu. Itu modal terbesar seorang saksi. Jika dia dipercaya oleh orang-orang sekitarnya, maka tak sulit bagi dia untuk menjadi saksi di tempat yang lebih luas.
Apa artinya menjadi saksi Kristus? Salah satunya ialah memperlihatkan Kristus! Menyatakan Kristus dalam hidup kita sehingga orang lain dapat melihat Kristus dalam diri kita. Mungkin ada nada protes dalam benak kita, bagaimana mungkin kita menyatakan Kristus dalam diri kita?
Sesungguhnya, ini bukan masalah kemungkinan, tetapi apakah kita mau menyatakan perasaan dan pikiran Kristus dalam hidup kita! Sehingga orang yang memperhatikan apa yang kita rasakan dan pikirkan dapat berkata, ”Ya, mereka berperasaan dan berpikir seperti Kristus!”
Yoel M. Indrasmoro
Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.https://open.spotify.com/episode/5PBQIUlWlNcdR03mUJ7qJY?si=4xXJNf1wT-eDyu8NJb8M-g&utm_source=copy-link