Si Anak Mami

Published by Admin on

28 Oktober 2022,

(Kis. 13:13),

”Lalu Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia; tetapi Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem.”

Kita, pembaca Kisah Para Rasul, tidak pernah tahu persis apa yang terjadi dalam diri Markus. Mengapa dia mengambil pilihan untuk tidak lagi menjadi rekan sekerja dari Barnabas dan Paulus. Lukas pun, sang penulis kitab, tidak merasa perlu untuk menjelaskannya lebih jauh. Bisa jadi karena Lukas memang merasa bahwa hal itu bukan sesuatu yang prioritas untuk dicatat.

Yang pasti, dalam catatan Lukas, terlihat bahwa sudah terjadi alih kepemimpinan. Jika sebelumnya, nama Barnabas lebih dahulu ditulis, maka sejak meninggalkan Pafos kelihatannya Pauluslah yang menjadi pemimpin tim misionaris ini.

Hal ini bisa diduga bukan persoalan besar bagi Barnabas. Bisa saja sang mentorlah yang mengajukan diri untuk mundur ke belakang dan meminta Paulus untuk mengambil alih kepemimpinan. Barnabas memang berjiwa mentor, yang senang melihat pertumbuhan orang yang dimentori. Dan karena itu, dia merasa harus mundur sebagai pemimpin.

Namun demikian, hal macam begini mungkin tak terlalu nyaman bagi Markus. Bagaimanapun Barnabas adalah pamannya. Dan tentu saja gaya kepemimpinan Paulus sangat berbeda dengan Barnabas. Paulus bisa diduga lebih bersemangat dan lebih cepat ketimbang Barnabas. Sehingga dari Pafos langsung berlayar lagi ke Pamfilia. Dan kelihatannya Markus agak sulit mengikuti sepak terjang Paulus dalam hal ini. Bisa juga Markus pun ngeri melihat betapa sulitnya medan penginjilan itu, sehingga dia merasa tak sanggup melanjutkannya.

Yang tak boleh kita—pembaca abad ke-21—lupakan bahwa Markus adalah seorang muda. Dia sendiri anak orang kaya. Rumahnya diduga menjadi tempat Yesus dan para murid-Nya berkumpul. Bisa jadi dia Anak Mami yang biasa dimanja. Namun demikian, dia tampaknya seorang yang memiliki rasa ingin tahu yang besar; dan punya jiwa petualang.

Catatan dalam Injil Markus mengenai seorang muda yang hanya memakai sehelai kain lenan untuk menutup badannya, saat penangkapan Yesus agaknya merujuk pada diri Markus sendiri. Dan ketika para pengawal hendak menangkapnya dia pun lari bersama para murid lainnya (Mrk. 14:51-52).

Markus memang seorang muda yang bersemangat. Namun, semangat itu tak cukup bisa mengalahkan ketakutannya dalam menjalani hidup sebagai misionaris.

Yoel M. Indrasmoro
Tangan Terbuka Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.

Categories: Membarukan