Utusan-Ku

Sabda-Mu Abadi | 24 September 2025 | Mat. 11:7-10
”Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes, ’Untuk apa kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan anginkah? Atau, untuk apa kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian haluskah? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja. Jadi, untuk apa kamu pergi? Melihat nabikah? Benar, Aku berkata kepadamu, bahkan lebih daripada nabi. Tentang dialah ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.’”
Meski Yohanes Pembaptis sempat meragukan kemesiasan-Nya, Sang Guru menegaskan bahwa Anak Zakharia itu bukan pribadi sembarangan. Ia memang tidak tinggal di istana, melainkan di padang gurun. Pakaiannya kasar. Gaya bicaranya pun lugas tanpa tedeng aling-aling.
Gaya bicara macam begini perlu mendapat tekanan karena ia adalah seorang nabi. Sebagai penyambung lidah Allah, sang nabi hanya tunduk kepada Allah saja. Ia tidak akan berupaya memuaskan telinga para pendengarnya. Ia harus menyatakan apa yang Allah ingin katakan, tanpa saringan, kepada umat.
Ia sendiri, tegas Yesus Orang Nazaret, bukan sekadar nabi. Lebih dari itu ia adalah utusan Allah yang dipanggil untuk mempersiapkan jalan bagi Mesias. Tugasnya adalah menyiapkan sekelompok orang yang akan menjadi para pengikut Yesus nantinya. Dan itulah yang memang terjadi, para murid terbaik Yohanes Pembaptis menjadi murid Yesus di kemudian hari.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!