Yang Dikehendaki-Nya
Sabda-Mu Abadi | 11 November 2024 | Mrk. 3:13-15
”Yesus naik ke atas bukit dan memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya, lalu mereka pun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang, yang juga disebut-Nya rasul, untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan berkuasa mengusir setan.”
Pemilihan kedua belas murid dalam versi Injil Markus sungguh berbeda dibandingkan Injil-injil lain. Diceritakan penulis, Yesus naik ke atas bukit dan memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya. Sepertinya hendak dilukiskan bahwa panggilan itu berasal dari tempat tinggi. Yesus, Sang Pemanggil, dari atas bukit memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya untuk datang kepada-Nya.
Jelas juga diperlihatkan bahwa yang ada hanyalah penetapan. Yesus menetapkan. Penetapan-Nya sempurna. Tidak bisa diganggu gugat.
Tak ada pula yang mengajukan diri. Semuanya berada dalam kedaulatan Yesus. Dan menarik pula untuk diperhatikan, tidak ada yang menolak penetapan itu. Semua yang dipanggil menghadap Sang Guru.
Sebenarnya, aneh juga jika ada orang yang merasa perlu tawar-menawar dengan Allah. Bukankah setiap orang adalah hamba Allah? Masak seorang hamba masih merasa perlu menawar Allah?
Kedua belas orang itu dipanggil untuk diutus. Rasul berarti orang yang diutus. Mereka dipanggil tidak untuk menikmati persekutuan dengan Allah itu sendirian. Mereka dipanggil untuk diutus. Itu hanya mungkin jika mereka bersama-sama dengan Dia. Ya, mereka diutus karena telah merasakan persekutuan dengan Yesus. Dengan cara begini juga, mereka akan sungguh-sungguh mampu menjadi utusan karena telah mengenal Yesus dan memiliki pikiran dan peraasaan Yesus.
Tak boleh dilupa juga, Yesus memperlengkapi mereka dengan kuasa untuk mengusir roh-roh jahat. Tak sekadar mengutus, Yesus memberi mereka perlengkapan agar mampu hidup dalam perutusan itu.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar: