Baptisan

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 1 Maret 2024 | 1Ptr. 3:21-22

”Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan—maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah—melalui kebangkitan Yesus Kristus, yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke surga sesudah segala malaikat, kuasa, dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.”

Kisah penyelamatan Nuh dan keluarganya dijadikan Petrus sebagai gambaran peristiwa baptis yang dialami oleh setiap orang yang mengaku diri sebagai Kristen. Baptisan adalah tanda bahwa mereka percaya akan penyelamatan Allah atas manusia di dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Sama seperti Nuh yang diselamatkan dari kematian akibat hukuman Allah terhadap kejahatan manusia, peristiwa baptis merupakan tanda seseorang telah diselamatkan dari hukuman Allah atas dosa manusia.

Baptisan dilaksanakan dengan menggunakan air. Air menjadi tanda pembersihan. Namun, Petrus mengingatkan juga bahwa fungsi air itu tak hanya membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah. Sepertinya Petrus hendak menegaskan bahwa baptisan bukan sekadar pembersihan tubuh, namun yang lebih penting dari itu adalah pembersihan hati.

Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Nah, kejadian itu merupakan kiasan dari baptisan yang sekarang ini menyelamatkan kalian. Baptisan ini bukanlah suatu upacara membersihkan badan dari semua yang kotor-kotor, melainkan merupakan janjimu kepada Allah dari hati nurani yang baik.” Baptisan juga suatu janji. Janji sebagai Kristen berarti berjanji untuk tetap mengikuti Kristus dalam situasi dan kondisi apa pun. Dan hanya mungkin terjadi kala kita mau dipimpin oleh Roh Kudus.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Splash/Y. Boyer