Bukan Pengikut Kita

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 17 Januari 2025 | Mrk. 9:38-40

”Kata Yohanes kepada Yesus, ’Guru, kami melihat seorang mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah dia, karena dia bukan pengikut kita.’ Namun, kata Yesus, ’Jangan kamu cegah dia! Sebab, tidak seorang pun yang telah mengadakan mukjizat demi nama-Ku dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Siapa saja yang tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.’”

Mengapa Yesus melarang para murid mencegah orang yang bukan pengikut mengusir setan demi nama-Nya? Jawaban Yesus sederhana: yang tidak melawan, pasti bukan musuh. Di mata Yesus tidak ada pribadi yang netral. Tidak melawan Dia, pasti ada rasa hormat terhadap Yesus meski sedikit. Dari yang sedikit itu bisa jadi menjadi besar.

Lagipula, yang tidak boleh dilupa, orang itu mengusir setan demi nama Yesus. Itu berarti setidaknya ia percaya bahwa nama Yesus punya kuasa. Ada rasa percaya meskipun mungkin cuma sedikit. Dan dari yang sedikit itu bisa bertambah.

Yang pasti, tindakan orang itu memperlihatkan bahwa yang berkuasa memang bukan orang itu, tetapi Yesus sendiri. Bahkan, kasus ini juga mengingatkan kita pengusiran setan memang bukan karena kekuatan manusia, tetapi karena Allah.

Ini menjadi penting karena tak sedikit orang yang menjadikan “orang kita”—artinya pengikut Kristus—sebagai idola karena telah banyak membuat mukjizat. Mereka lupa, mukjizat sesungguhnya dari Allah semata.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Berikut adalah tautan untuk mendengarkan versi siniar:

Foto: Unsplash/Clay B.

n.b.: Dukung pelayanan digital via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!