Di Tiga Tempat Itu, Hidup Berbicara
”Tanah yang engkau pijak hari ini, suatu hari akan menjadi tempat engkau terbaring.
Karena itu, jangan sombong! Hiduplah dengan rendah hati.”
”Tanah yang engkau pijak hari ini, suatu hari akan menjadi tempat engkau terbaring.
Karena itu, jangan sombong! Hiduplah dengan rendah hati.”
Gunakan pengalamanmu kemarin dalam percobaanmu hari ini, untuk menggapai harapanmu besok.
Jika kita bisa memercayai orang asing untuk menjaga keselamatan kita, mengapa sulit memercayai Tuhan yang memegang masa depan kita?
Jika kita telah mendapatkan Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, berarti kita telah mendapatkan arti hidup kita sesungguhnya sebagai manusia yang kekal, dan jika kita telah mendapatkan yang paling utama, maka yang lainnya merupakan tambahan saja, dan tidak akan memengaruhi apa pun hasil yang telah kita peroleh.
Ungkapan ”manusia tempatnya salah” atau ”namanya manusia, salah itu biasa” sempat mampir di benak saya seakan memaklumkan kelalaian saya sekaligus tempat persembunyian saat berbuat salah.
Dalam kesederhanaannya, bunga telang menjadi saksi kecil dari cara Tuhan bekerja: diam, setia, tetapi selalu memberi kehidupan.