Hikmat Perkataan

15 September 2022,
(Kis. 4:13-22)
”Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus.” Demikianlah catatan Lukas perihal tanggapan Mahkamah Agama.
Ya, mereka heran, bisa jadi juga bingung, menyaksikan betapa Petrus dengan penuh percaya diri berkata, ”Tidak ada keselamatan di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”
Bagaimana mungkin para nelayan Galilea ini begitu percaya pemahaman iman mereka. Jelas mereka tidak terpelajar? Pertanyaan macam begini agaknya muncul dalam benak mereka. Terlebih ketika mereka tahu bahwa Petrus dan Yohanes bukanlah kaum terpelajar. Namun, yaitu tadi, cara bicara Petrus tak hanya runut dan bernas, tetapi juga logis.
Jelaslah, Petrus memang telah menjadi pribadi yang berbeda. Tak hanya keberanian yang dia punya, tetapi juga hikmat perkataan. Dan semuanya itu sejatinya karya Roh Kudus. Roh Kuduslah yang memampukan Petrus.
Dan itu tampak jelas saat sidang Mahkamah Agama melarang keras Petrus dan Yohanes agar jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus, Petrus dan Yohanes berkata lugas, ”Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah.”
Petrus dan Yohanes mengajak para pendengarnya untuk berpikir ulang. Dan tentu saja mereka hanya bisa bungkam. Mana mungkin lebih taat kepada manusia ketimbang Allah.
Yoel M. Indrasmoro
Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.