Jemaat Misionaris

Published by Admin on

26 Oktober 2022,
(Kis. 13:1-3),

”Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus. Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus, ’Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.’ Lalu mereka berpuasa dan berdoa dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.”

Ada lima orang nabi dan pengajar di Jemaat Antiokhia. Mereka berlima bisa disebut ministerium ’kelompok pelayan’ dalam jemaat Antiokhia. Dan tampaklah keragaman di antara mereka: ada yang berjiwa mentor seperti Barnabas; ada yang keturunan Afrika seperti Simeon; Lukius dari Kirene, Menahem adalah seorang bangsawan tinggi saudara raja Herodes, juga Saulus murid Gamaliel. Mereka begitu beragam dan boleh dikatakan juga begitu kompak.

Kekompakan itu tampak jelas bahwa mereka berlima mendengar suara yang sama—dari Roh Kudus—berkait dengan pengutusan Barnabas dan Saulus. Dan sebagai jemaat yang merupakan hasil misi orang-orang Kirene, mereka juga tak keberatan untuk mengutus Barnabas dan Saulus melakukan perjalanan misi sebagai misionaris.

Walau dengan itu, tentu saja, jumlah nabi dan pengajar berkurang 40 persen. Meski Jemaat Antiokhia sangat membutuhkan, namun toh mereka merelakan Barnabas dan Saulus menjadi misionaris. Dan mereka, bisa dikatakan juga, memberikan yang terbaik dari Jemaat Antiokhia untuk diutus. Antiokhia boleh disebut Jemaat Misionaris.

Berkait pengutusan itu, kita orang-orang percaya abad ke-21 boleh belajar bahwa misi tidak bermula dari manusia, tetapi dari Allah sendiri. Ini memang bukan misi manusia, tetapi misi Allah. Allahlah yang berinisiatif. Allahlah yang mengambil langkah pertama untuk tindakan misi ini. Bagian manusia adalah melaksanakan kehendak Allah itu tanpa syarat.

Sekali lagi, Allahlah yang bernisiatif. Dan kalau sudah begini, kita pun boleh percaya bahwa itu misi Allah. Dan karena itu, Allah pasti tidak akan lepas tangan.

Yoel M. Indrasmoro
Tangan Terbuka Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.

Categories: Membarukan