Kamilah Saksi-saksi

Published by Admin on

17 Oktober 2022,
(Kis. 10:34-48),

”Kamilah saksi-saksi dari segala sesuatu yang diperbuat-Nya di negeri orang Yahudi maupun di Yerusalem; dan mereka telah membunuh Dia dengan menggantung Dia pada kayu salib. Allah telah membangkitkan Dia pada hari yang ketiga dan memperkenankan Dia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa itu, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati.”

Di hadapan Kornelius, Petrus dengan jelas menyatakan bahwa dia dan para murid adalah saksi dari kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus. Petrus juga menjelaskan bahwa kebangkitan Yesus bukanlah dongeng karena dia telah makan dan minum bersama dengan Yesus. Kisah perjumpaan Petrus dan Kornelius berujung pada pembaptisan perwira Romawi tersebut. Petrus akhirnya sadar bahwa berita kebangkitan tak hanya monopoli orang Israel lahiriah, tetapi juga harus diberitakan kepada bangsa-bangsa lain.

Kisah perjumpaan Petrus dan Kornelius memang indah. Namun, yang tak boleh kita lupakan, Petrus, yang menjadi lantaran Kornelius percaya kepada Allah, pernah menyangkal Sang Guru tiga kali. Penyangkalan itu pastilah disesali Petrus. Namun, Petrus tidak mengambil jalan pintas sebagaimana rekannya Yudas. Petrus tahu bahwa Yesus mengasihinya. Dia menantikan saat pemulihan itu.

Proses pemulihan itu dimulai pada Minggu Paskah itu ketika malaikat Tuhan berbicara kepada perempuan-perempuan yang datang ke kubur Yesus, ”Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu” (Mrk. 16:7).

Di Galelia itu, Petrus melihat Yesus. Tak sekadar melihat Yesus, Petrus pun mengalami pemulihan. Yesus, yang telah disangkalnya, ternyata memilih untuk memulihkan Petrus ketimbang menghukumnya. Yesus bahkan menetapkan Petrus untuk menjadi saksi-saksi kebangkitan-Nya bersama para murid lainnya.

Kenyataan pemulihan itulah yang menyebabkan khotbah Petrus tentang penyelamatan Allah sungguh konkret. Sebab Petrus mengalaminya.

Yoel M. Indrasmoro
Tangan Terbuka Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.

Categories: Membarukan