Makin Bertambah

Sabda-Mu Abadi | 30 Januari 2025 | Mrk. 10:21-22
”Yesus memandang dia dan mengasihinya, lalu berkata kepadanya, ’Hanya satu lagi kekuranganmu: Pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku.’ Karena perkataan itu mukanya muram, lalu ia pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.”
Paras orang kaya itu langsung muram ketika mendengar Yesus meminta dia menjual hartanya untuk diberikan kepada orang miskin. Tak hanya itu, ia langsung pergi dengan sedih. Lukas mencatat bahwa hartalah yang menjadi alasan utamanya.
Sejatinya orang kaya itu bukan orang jahat. Ia sendiri telah banyak melakukan hal baik. Ketika Yesus menyinggung soal Taurat, ia dengan bangga berkata, ”Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” Hanya ia sendiri senantiasa gelisah berkait dengan masa depannya setelah kehidupan di dunia ini. Dan itulah alasan terbesar bagi dia untuk menemui Yesus.
Yesus orang Nazaret pasti paham dengan kegelisahannya. Dengan tegas Sang Guru menyatakan bahwa kekurangannya cuma satu: kelekatan pada harta.
Kisah ini sejatinya bukan persoalan kepemilikan, tetapi kelekatan. Yesus mengajak orang kaya untuk mengubah kelekatannya dari harta kepada Allah yang telah mengaruniakan harta itu. Mendengar itu, dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini, ”Orang itu kecewa, lalu meninggalkan tempat itu dengan susah hati karena ia kaya sekali.”
Orang kaya itu telah mendapatkan jawaban dari kegelisahannya. Sayangnya, ia tidak menanggapi jawaban itu secara positif. Dan kegelisahannya pun tampaknya makin bertambah.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Berikut tautan untuk mendengarkan versi siniar:
n.b.: Dukung pelayanan digital via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!