Makna Perumpamaan
Sabda-Mu Abadi | 16 November 2024 | Mrk. 4:13-20
”Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu memahami semua perumpamaan? Penabur itu menaburkan firman. Yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, artinya orang-orang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan segera mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, artinya orang-orang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad. Yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri; itulah yang mendengar firman itu, lalu kekhawatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Yang ditaburkan di tanah yang baik artinya orang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat.”
Dari penjelasan Yesus jelaslah bahwa semua jenis tanah itu menggambarkan orang-orang yang mendengarkan firman. Semuanya sama-sama mendengar. Hanya tanggapannya berbeda-beda.
Karena itu, penting bagi kita untuk senantiasa bertanya, ”Mengapa Allah berfirman? Demi kepentingan Allah atau kita? Buat siapakah semuanya itu?” Sesungguhnya manusia begitu penting sehingga Allah menyapanya.
Ya, Allah ingin menyapa umat-Nya. Allah ingin bersekutu dengan manusia. Dan sebenarnya, kodrat manusia sebagai ciptaan Allah—dicipta menurut gambar dan rupa Allah—adalah bersekutu dengan-Nya.
Allah pasti tahu bahwa hidup itu berat. Untuk itu Ia memberikan firman-Nya sebagai standar bagi manusia dalam menjalani kehidupannya. Dengan kata lain, Allah memercayakan firman-Nya kepada manusia. Perhatikan perumpamaan penabur tadi. Penabur itu memercayakan benih terbaiknya kepada tanah. Itu berarti kita juga pribadi-pribadi kepercayaan Allah.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar:
Foto: Unsplash/Francesco G.