Mazbah Kurban Bakaran

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 30 Agustus 2024 | Kel. 27:1-8

”Engkau harus membuat mezbah dari kayu akasia, lima hasta panjangnya dan lima hasta lebarnya sehingga mezbah itu empat persegi, tetapi tingginya tiga hasta. Engkau haruslah membuat tanduk-tanduknya pada keempat sudutnya; Tanduk-tanduknya itu harus menyatu dengan mezbah itu dan engkau harus melapisinya dengan tembaga. Engkau juga harus membuat kuali-kuali tempat membuang abunya, sekop-sekopnya dan bokor-bokor penyiramannya, garpu-garpunya dan tungku perbaraannya. Segala perlengkapan itu harus kaubuat dari tembaga” (Kel. 27:1-3).

Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan ”mazbah” (bentuk baku dari ”mezbah”) sebagai ”tempat menyembelih binatang yang akan dikurbankan”. Mazbah bisa dikatakan tempat bagian penting dari Kemah Suci. Mengapa? Karena di situlah para imam mempersembahkan kurban bagi Allah.

Semuanya terbuat dari tembaga. Sebab titik lebur tembaga lebih tinggi dari emas. Emas, di samping mahal, pastilah lebih cepat meleleh ketimbang tembaga. Dan karena mazbah menjadi tempat pembakaran, maka penggunaan tembaga pastilah lebih logis ketimbang emas.

Menarik diperhatikan, Allah sendiri sangat memperhatikan kebersihan. Pembakaran pastilah menyisakan abu. Dan abu pembakaran harus disendirikan.

Terlihat sudah, Allah menyiapkan segala sesuatunya dengan baik dan teratur. Dan Ia menjelaskan segalanya kepada Musa secara detail.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar:

Foto: Unsplash/Ruben B.