Menghukum
Sabda-Mu Abadi | 19 Januari 2024 | Yak. 5:6
”Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang benar, sedangkan ia tidak melawan kamu.” Istilah ”menghukum” dan ”membunuh” di sini janganlah dipandang secara harfiah. Sejatinya upah yang ditahan tak beda dengan penghukuman bahkan pembunuhan. Bagi para buruh harian, yang upahnya dibayar per hari, upah yang ditahan akan membuat mereka berutang kepada para pedagang di pasar. Kalau tidak ada pedagang yang mau memberikan utang, mereka pasti tidak akan makan. Itu berarti kematian.
Para majikan Kristen tak boleh bertindak seperti itu. Sistem upah pada masa itu memang biasa harian. Dan upah harian harus dibayar pada sore hari ketika para buruh telah menyelesaikan tugasnya. Bisa jadi para majikan menahan upah karena menunggu harga gandum naik, atau mereka tidak puas dengan hasil pekerjaan para buruh. Namun, Yakobus menyatakan hal macam begitu tak layak dilakukan para majikan Kristen.
Jika tidak puas dengan pekerjaan para buruh itu, para majikan bisa memecatnya dengan meminta mereka tak datang esok harinya untuk bekerja. Namun, para majikan tak boleh menahan upah. Karena, bagaimanapun, para buruh itu telah bekerja. Ada keringat yang telah keluar. Dan itu harus dihargai.
Caranya? Bayarlah upah mereka sebelum keringatnya kering.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/R. Chisu