Milik Pusaka Suku Zebulon
Sabda-Mu Abadi | 7 November 2023 | Yos. 19:10-16
”Undian ketiga diperoleh bani Zebulon, menurut kaum mereka. Batas milik pusaka mereka sampai ke Sarid. Ke sebelah barat batas mereka itu naik ke Marala, bersinggungan dengan Dabeset dan bersinggungan dengan wadi sungai di seberang Yokneam. Dari Sarid batas itu berbalik ke timur, ke arah matahari terbit, ke daerah Kislot-Tabor, terus ke Dobrat, naik ke Yafia, dari sana terus ke timur, ke arah matahari terbit, ke Gat-Hefer, ke Et-Kazin, terus ke Rimon, dan melengkung ke Nea. Kemudian batas itu melingkar ke sebelah utara, ke Hanaton, dan berakhir di lembah Yiftah-El. Selain itu, ada Katat, Nahalal, Simron, Yidala, dan Betlehem. Seluruhnya dua belas kota dengan desa-desanya. Itulah milik pusaka bani Zebulon menurut kaum mereka; kota-kota itu dengan desa-desanya.”
Ketika melahirkan Zebulon, Lea ibunya berkata, ”Allah telah memberikan hadiah yang indah kepadaku. Sekali ini suamiku akan tinggal bersama aku, karena aku telah melahirkan enam orang anak laki-laki baginya” (Kej. 30:20). Nama Zebulon bunyinya seperti kata Ibrani yang berarti ”menghargai” dan ”hadiah”.
Ya, nama Zebulon berarti hadiah. Meski demikian, nama itu jarang terdengar di dalam Alkitab. Namun, dari yang sedikit itu, Alkitab mencatat bahwa dari suku itu hadir seorang hakim yang bernama Elon.
Penulis Kitab Hakim-hakim mencatat: ”Sesudah dia, Elon orang Zebulon memerintah sebagai hakim atas orang Israel. Ia memerintah atas orang Israel selama sepuluh tahun. Kemudian Elon, orang Zebulon itu, meninggal dan dikuburkan di Ayalon, di tanah Zebulon” (Hak. 12:11-12). Catatan mengenai Elon memang pendek dan datar saja. Namun, dari catatan pendek itu, kita—orang percaya abad ke-21—bisa menyimpulkan bahwa kaum Zebulon juga berkesempatan menjadi pemimpin umat Allah.
Bahkan, suku Zebulon dipuji Debora karena mereka sangat gercep dalam menanggapi mobilisasi pasukan Israel untuk melawan mengalahkan Sisera. Debora bernyanyi, ”Tetapi, Zebulon ialah suku bangsa yang berani mempertaruhkan nyawanya” (Hak. 5:18). Pada titik ini gamblang terlihat tindakan lebih dari sejuta kata.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio
Foto: Unsplash/Ilse