Surat Kuasa
6 Oktober 2022,
(Kis. 9:1-2),
”Sementara itu hati Saulus masih berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar, dan meminta surat kuasa untuk dibawa kepada rumah-rumah ibadat Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia dapat menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.”
Setelah melihat para pengikut Kristus keluar dari Yerusalem dan mengungsi ke kota-kota lain, Saulus menjadi sadar bahwa kematian Stefanus hanya membuat kekristenan menyebar keluar dari Yerusalem. Dan salah satu kota tujuan pengungsian ialah Damsyik. Damsyik memang kadang menjadi tempat perlindungan bagi pengungsi-pengungsi religius dari Yudea. Menurut catatan sejarah, sejumlah besar orang Yahudi melarikan diri ke Damsyik sebelum tahun 130 sM.
Oleh karena itu, Paulus meminta surat kuasa dari imam besar untuk menangkap semua pengikut Kristus di Damsyik dan membawanya ke Yerusalem. Pada waktu itu pemerintah Roma memang memberi hak kepada imam besar untuk meminta agar penjahat-penjahat Yahudi dari bagian lain kekaisaran Roma diekstradisi.
Ya, Saulus merasa perlu mendapatkan legitimasi untuk membinasakan para pengikut Kristus. Dan semuanya itu dilakukannya dengan sadar karena dia merasa dengan cara itulah dia membuktikan diri sebagai penganut agama Yahudi sejati.
Sepertinya Saulus, dengan alasan menyenangkan hati Allah, merasa boleh memperlakukan pengikut Kristus dengan sewenang-wenang. Dengan surat kuasa di tangannya, Saulus dengan penuh percaya diri berangkat ke Damsyik untuk menemukan dan menangkap setiap orang yang mengikuti Jalan Tuhan.
Yoel M. Indrasmoro
Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.